Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Dunia Paralel: Teori dan Temuan Para Ilmuwan
2 Juli 2021 10:14 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:53 WIB
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Alam semesta yang diketahui manusia bisa diamati dan diakses oleh teleskop berukuran 90 miliar tahun cahaya. Namun, alam semesta tersebut diyakini hanya sebagian kecil dari multiverse.
Konsep dunia paralel telah dibicarakan sejak awal 1960 oleh sebagian besar penggemar film sains fiksi. Lalu, ada beberapa film tentang dunia paralel, yaitu Dokter Strange (2016) dan Enemy (2013).
Teori Mengenai Apa itu Dunia Paralel
Gagasan dunia paralel telah muncul dalam banyak versi. Dikutip dari Ensiklopedia Britannica, dunia paralel diciptakan oleh filsuf Amerika bernama William James pada 1895.
James merujuk dunia paralel pada makna moral yang membingungkan dari fenomena alam , lalu kemungkinan melibatkan alam semesta lainnya.
Dikutip dari Forbes, dunia paralel dari sudut pandang fisika adalah salah satu ide yang menarik, imajinatif, namun sangat sulit untuk diuji. Dalam konteks fisika kuantum, dunia paralel terkenal karena memiliki hasil yang tidak terduga.
Pada matematika, teori ini mengatakan bahwa banyak kemungkinan dari situasi yang terjadi. Misalnya, jika seseorang berbelok ke arah kiri di persimpangan jalan, alam semesta lain kemungkinan akan memunculkan orang tersebut berbelok ke arah kanan atau kemungkinan diam di tempat.
ADVERTISEMENT
Teori fisika kuantum dan matematika tersebut selaras dengan laporan Space.com. Dalam laporannya, para ilmuwan meyakini dengan teori mekanika kuantum kemungkinan adanya cara melihat alam semesta yang banyak.
Temuan Ilmuwan Terhadap Dunia Paralel
Mengutip KumparanSains, tim ilmuwan NASA melakukan eksperimen di Antartika untuk mencari bukti keberadaan dunia paralel pada Mei 2020 lalu. Di dunia itu, hukum fisika berjalan berlawanan dengan hukum fisika di Bumi.
Melalui eksperimen deteksi sinar kosmik, tim peneliti NASA menemukan partikel yang diduga berasal dari dunia paralel.
Penelitian dilakukan oleh ilmuwan NASA yang menerbangkan alat bernama Antartic Impulsive Transient Antenna (ANITA) ke langit Antartika dengan balon udara. Kemudian, alat itu menemukan angin yang bergerak konstan dengan membawa partikel berenergi tinggi dari luar angkasa.
ADVERTISEMENT
NASA mengatakan, partikel subatomik berenergi rendah dengan massa mendekati nol memang bisa melewati atmosfer dan tiba di Bumi. Secara ilmiah, partikel berenergi tinggi tidak dapat melewati atmosfer, karena dihentikan oleh partikel-partikel di langit Bumi.
Hal tersebut mengartikan, bahwa partikel bernergi tinggi hanya bisa dideteksi dari luar angkasa menuju Bumi. Namun, tim ilmuwan NASA berhasil mendeteksi partikel berat yang bernama Neutrinos yang justru bergerak keluar dari Bumi menuju luar angkasa.
New York Post juga menyebutkan, temuan tersebut kemungkinan menguatkan adanya dunia paralel. Sebab, partikel-partikel tersebut melakukan perjalanan mundur yang berlawanan dengan waktu.
Penjelasan paling sederhana terkait fenomena tersebut adalah ledakan Big Bang yang terjadi 13,8 miliar tahun lalu dan menciptakan dua jenis alam semesta.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang tercipta adalah alam semesta yang dihuni manusia saat ini. Sementara itu, alam semesta lainnya adalah dunia paralel di mana waktu berjalan mundur.
(MRT)