Energi Alternatif, Sumber Pengganti Minyak Bumi

Konten dari Pengguna
5 Mei 2021 16:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pembangkit Listrik. Foto: https://pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pembangkit Listrik. Foto: https://pixabay.com
ADVERTISEMENT
Penggunaan energi alternatif terus dilakukan untuk mengganti minyak Bumi sebagai sumber energi utama, yang semakin hari kian menipis.
ADVERTISEMENT
Minyak Bumi merupakan merupakan zat cair yang mudah terbakar. Zat tersebut terbentuk dari berbagai fosil binatang yang mengendap di dalam tanah berjuta-juta tahun lalu. Selain itu, ada pula minyak Bumi di laut yang ditemukan.
Orang-orang melakukan pengeboran besar-besaran untuk mendapatkan minyak Bumi. Kemudian, diolah menjadi bahan bakar yang dapat digunakan sehari-hari, yaitu minyak tanah, bensin, avtur, aspal, dan lainnya.
Sektor industri, pertanian, komunikasi, dan transportasi membutuhkan minyak Bumi untuk menunjang kelancaran pekerjaan. Kebutuhan minyak Bumi yang sangat banyak ini membuat ketersediaannya semakin menipis.
Seperti yang dikutip dari Energi Alternatif terbitan Yudhistira, energi yang termasuk energi alternatif adalah:

Contoh Energi Alternatif dan Manfaatnya

1. Panas Bumi
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang di Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat, Sabtu (14/3/2020). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Panas Bumi dijadikan sebagai listrik dengan menggunakan turbin yang disebut Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTB).
ADVERTISEMENT
Contoh penggunaan energi alternatif ini berfungsi untuk menggantikan fungsi minyak Bumi dalam mengalirkan listrik ke berbagai rumah.
2. Matahari
Seorang pekerja menarik kabel di sepanjang pembangkit listrik tenaga surya terapung di laut, di lepas pantai utara Singapura tepat di seberang negara bagian Malaysia, Johor. Foto: ROSLAN RAHMAN/AFP
Energi terbesar di Bumi bisa dimanfaatkan menjadi listrik dengan menggunakan alat yang bernama panel surya.
Sumber energi alternatif tersebut terus dikembangkan. Bahkan, beberapa daerah di Indonesia telah menggunakan energi surya sebagai penghasil listrik.
3. Biodiesel
Ilustrasi Biodiesel. Foto: Reuters/Mike Blake
Biodiesel adalah pengganti diesel yang berasal dari minyak biji buah jarak dan minyak sawit.
Berbeda dengan diesel, emisi yang dihasilkan dari biodiesel lebih sedikit. Contohnya, karbon monoksida, hidrokarbon, sulfur oksida, dan lainnya.
Namun, nitrogen oksida yang dihasilkan dari pembakaran biodiesel lebih banyak.
4. Biomassa
Energi alternatif dari limbah kayu. Foto: Humas ITB
Selanjutnya, ada biomassa yang berasal dari limbah pekarangan, serbuk gergaji kayu, limbah dari pabrik kertas dan pabrik oatmeal. Selain itu, kotoran ternak juga bisa diolah menjadi oatmeal.
ADVERTISEMENT
Biomassa memiliki kelebihan, karena tidak menghasilkan karbon saat dibakar. Hal itu membantu untuk mengurangi penyebab perubahan iklim.
5. Angin
Kincir Angin di Kinderdijk, Belanda. Foto: Ananda Teresia/kumparan
Belanda, Amerika Serikat, dan Australia telah memanfaatkan tenaga angin yang nantinya diubah menjadi listrik melalui kincir angin raksasa. Kincir angin memiliki kelebihan, yaitu tidak melepaskan emisi sehingga air dan udara tidak tercemar.
Namun, energi alternatif angin juga memiliki kekurangan. Kincir angin menghasilkan suara yang bising, lalu mengganggu satwa liar seperti kelelawar dan burung.
6. Air
Foto udara Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat (27/11/2020). Foto: Adeng Bustomi/Antara Foto
Terakhir, terdapat energi alternatif air dengan aliran yang deras, seperti gelombang air laut dan air terjun. Keduanya bisa menggerakkan turbin sebagai pembangkit listrik.
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sudah mulai digunakan di Indonesia, salah satunya adalah Waduk Jatiluhur.
ADVERTISEMENT
Itulah beberapa energi alternatif yang bisa digunakan untuk mengganti penggunaan minyak Bumi yang semakin menipis.
(NSF)