Melihat Hidup Ratu Koloni Rayap: Hewan Lumpuh yang Mampu Telurkan 164 Juta Anak

Konten dari Pengguna
16 Juli 2020 8:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sekelompok rayap tengah menjaga sarang koloninya. Foto: Scott Bauer/US Department of Agriculture via Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Sekelompok rayap tengah menjaga sarang koloninya. Foto: Scott Bauer/US Department of Agriculture via Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Sekelompok rayap terbang atau laron menghinggapi rumah-rumah warga. Mereka dengan aktif terbang mengerubungi sebuah lampu di teras-teras rumah. Biasanya, fenomena ini dibarengi dengan turunnya hujan dari langit.
ADVERTISEMENT
Puluhan atau bahkan ratusan laron akhirnya mati di halaman dan teras rumah. Tak sedikit bahkan yang berhasil masuk ke dalam rumah. Ternyata, ratusan hewan ini berasal dari satu induk yang sama
Setiap rayap kasta reproduktif atau laron ini biasanya berasal dari satu sarang. Di setiap sarang, pasti terdapat satu ekor ratu rayap yang berukuran sangat besar hingga tidak mampu bergerak.
Ratu koloni rayap berukuran tubuh jauh lebih besar dan bersifat lumpuh. Foto: Matt Bertone/NC State University
Membedakan ratu koloni rayap dengan rayap lainnya sangat mudah. Tubuh ratu koloni rayap berukuran sangat besar jika dibandingkan rayap lainnya. Biasanya, ratu rayap memiliki panjang 3 sampai 4 cm.
Meski begitu, ratu koloni ini memiliki ukuran kepala yang sama seperti rayap lainnya. Namun, bagian tubuh atau badannya amatlah besar dan panjang. Kondisi ini menyebabkan ratu koloni rayap bersifat lumpuh atau tak mampu bergerak.
ADVERTISEMENT
Pada bagian tubuh atau abdomen inilah telur-telur rayap dihasilkan. Seekor rayap jantan yang merupakan pasangan seumur hidup sang ratu selalu hadir di sebelahnya. Tugas raja koloni rayap hanyalah satu: Kawin agar sang ratu bisa terus menghasilkan telur hingga akhir hayatnya.
Jumlah telur yang bisa dihasilkan pasangan serangga ini sangatlah luar biasa. Menurut National Geographic, dalam satu hari seekor ratu koloni rayap dapat menghasilkan hingga 30 ribu telur.
Artinya, dalam satu tahun, hampir 11 juta telur rayap dapat dihasilkan oleh satu pasangan rayap tersebut. Jika dikalikan dengan rata-rata umur ratu koloni rayap yang 15 tahun, seumur hidupnya seekor ratu koloni rayap akan menelurkan hingga 164 juta anak rayap baru.
Kemampuan sang ratu untuk menghasilkan telur dengan jumlah yang amat besar bukan tanpa perlakuan khusus. Ukuran tubuhnya yang sangat besar menyebabkan ia tak mampu bergerak alias lumpuh.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, sekelompok rayap kasta pekerja bertugas mengurus sang ratu. Rayap-rayap pekerja ini akan memberinya makan, membersihkan, dan mengangkut telur-telur yang sudah diproduksi oleh ratu koloni tersebut.
Rayap terbang atau laron berterbangan mencari jodoh untuk dapat membuat koloni baru bersama pasangannya. Foto: Ganesh Subramaniam/Flickr via Wikimedia Commons
Hingga akhir hidupnya, ratu koloni rayap, sang raja, dan rayap pekerja setiap hari akan melakukan hal tersebut. Siklus hidup mereka tak akan berubah hingga akhirnya harus mati.
Hidup yang indah dari pasangan raja dan ratu koloni rayap juga tidak hadir begitu saja. Laron-laron yang beterbangan menghinggapi lampu-lampu rumah adalah laron-laron yang tengah berusaha menjadi raja dan ratu koloninya sendiri.
Mereka pergi dari koloninya dan berusaha mencari jodoh. Bagi yang berhasil menemukan cinta sejatinya, mereka akan menetap dan membuat satu koloni rayap baru.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, hanya 10 persen rayap terbang atau laron yang akan berhasil menemukan pasangan. Sisanya tidak cukup beruntung, mati menjomblo menjadi sampah di teras dan halaman pemukiman warga.
(EDR)