Reaksi Kimia: Pengertian, Ciri-ciri, dan Jenisnya

Konten dari Pengguna
11 Mei 2021 10:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Reaksi Kimia. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Reaksi Kimia. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Reaksi kimia sangat penting dalam berbagai peristiwa yang terjadi di alam. Reaksi kimia seringkali dijumpai di alam, seperti hujan asam dan fotosintesis.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dikutip dari Kimia Dasar terbitan Itenas Bandung, laju reaksi kimia merupakan proses terjadinya suatu reaktan (zat asal) menjadi produk (zat baru).
Pada persamaan reaksi kimia, reaktan ditulis di sebelah kiri dan produk di sebelah kanan. Kedua sisi digabung oleh tanda sama dengan atau panah. Contohnya:
Persamaan reaksi kimia. Foto: Nada Shofura/kumparan

Ciri-Ciri Reaksi Kimia

1. Menghasilkan Endapan

Banyak zat yang ketika direaksikan akan menimbulkan endapan. Endapan ini berupa koloid atau kristal yang bisa dipisahkan dengan cara sentrifugasi maupun dengan penyaringan biasa.
Endapan ini terjadi jika larutan terlalu jenuh dengan zat terlarutnya.

2. Menghasilkan Gas

Saat kamu melarutkan tablet vitamin berkalsium tinggi ke dalam air, maka akan muncul gas dan isinya akan terlihat menggelembung.
Peristiwa tersebut merupakan contoh reaksi kimia yang dapat menghasilkan gas. Selain itu, kamu juga melakukannya saat membuka kaleng minuman berkarbonasi.
ADVERTISEMENT

3. Perubahan Suhu

Reaksi persamaan kimia yang menghasilkan perubahan suhu dibagi menjadi dua jenis, yaitu eksoterm dan endoterm.
Eksoterm adalah prosesnya melepaskan kalor sehingga menyebabkan peningkatan suhu. Perpindahan kalornya terjadi dari sistem ke lingkungan.
Sedangkan untuk endoterm, reaksi yang pada prosesnya menyerap panas. Jadi, hal itu menyebabkan penurunan suhu. Perpindahan kalornya terjadi dari sistem ke lingkungan.

4. Perubahan Warna

Reaksi kimia dapat terjadi apabila ada perubahan warna. Misalnya, pembakaran tembaga karbonat yang awalnya berwarna hijau menjadi tembaga oksida dan karbon dioksida yang berwarna hitam.
Besi yang berkarat adalah contoh rekasi kimia yang menyebabkan perubahan warna. Foto: Pixabay

Jenis-jenis Reaksi Kimia

Reaksi kimia digolongkan menjadi dua, yaitu reaksi kimia organik dan anorganik. Namun, artikel ini akan membahas reaksi kimia anorganik, yaitu:
Reaksi pembentukan adalah reaksi dari beberapa atom yang menjadi produk baru. Contohnya, air yang terbentuk dari hidrogen dan oksigen.
ADVERTISEMENT
Reaksi penguraian adalah kebalikan dari reaksi pembentukan. Reaksi ini dapat terjadi karena adanya energi dari luar, seperti energi panas dan listrik.
Pada reaksi penguraian, senyawa yang mengalami reaksi kimia akan menghasilkan produk berupa unsur atau senyawa yang lebih sederhana.
Karakteristik dari reaksi pengendapan adalah adanya endapan pada produk yang dihasilkan dari reaksi kimia tersebut. Reaksi ini terjadi karena antara zat terlarut dan pelarutnya terlalu jenuh.
Reaksi pertukaran merupakan reaksi yang menyebabkan pertukaran antar anion maupun antar kation.
Reaksi netralisasi bertujuan untuk menetralkan asam dan basa yang nantinya akan menghasilkan produk, yaitu air.
Reaksi pembakaran adalah reaksi yang selalu melibatkan senyawa oksigen.
ADVERTISEMENT
Contohnya, pembakaran senyawa karbon yang melibatkan oksigen dalam prosesnya akan menghasilkan produk karbondioksida dan uap air.
Reaksi oksidasi adalah reaksi yang menyebabkan kenaikan bilangan oksidasi karena pada prosesnya atom akan melepaskan elektron.
Sementara itu, reaksi reduksi adalah perubahan atom yang menangkap elektron.
Ilustrasi reaksi kimia. Foto: Unsplash
Itulah penjelasan mengenai reaksi kimia beserta ciri-ciri dan jenisnya. Reaksi kimia kapan pun bisa terjadi di kehidupan.
(NSF)