Konten dari Pengguna

12 Saraf Kranial pada Otak dan Fungsinya Masing-masing

28 Februari 2025 15:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi 12 saraf kranial. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi 12 saraf kranial. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Saraf kranial memiliki peran besar dalam menunjang fungsi gerakan otot dan pancaindra. Saraf ini memiliki fungsi untuk menerima rangsangan dan menyampaikan informasi dari otak ke bagian tubuh lain.
ADVERTISEMENT
Sistem saraf ini terbagi menjadi 12 pasang saraf kranial yang dinyatakan dengan nama atau dengan angka romawi sesuai urutan. Sebagian besar saraf memiliki komponen sensorik dan motorik dengan fungsinya masing-masing.

12 Saraf Kranial pada Otak

Ilustrasi 12 saraf kranial. Foto: Unsplash
Saraf-saraf kranial langsung muncul langsung dari otak atau batang otak, sebagai mediator penting untuk fungsi motorik dan sensorik. Saraf ini merupakan bagian integral dari berbagai proses fisiologis, termasuk penglihatan, penciuman, pendengaran, dan gerakan wajah yang kompleks.
Mengutip buku Fisiologi Dan Anatomi Manusia: Sebuah Pengantar karya Fidunya Maharani Putri, berikut saraf kranial dan fungsinya masing-masing:

Saraf Kranial I (Olfaktorius)

Saraf olfaktorius merupakan saraf sensorik yang berfungsi sebagai tempat untuk menerima dan menghantar impuls pada sensasi penciuman.

Saraf Kranial II (Optikus)

Saraf optikus merupakan saraf sensorik yang bertanggung jawab sebagai tempat persepsi indra penglihatan. Fungsi saraf ini untuk mengirimkan impuls dari dan ke retina mata.
ADVERTISEMENT

Saraf Kranial III (Okulomotorius)

Saraf okulomotorius merupakan saraf gabungan yang neuron motoriknya membawa impuls ke seluruh otot ekstrinsik mata. Saraf ini berfungsi untuk mengangkat kelopak mata atas, konstriksi pupil, dan sebagain besar gerakan ekstraokular.

Saraf Kranial IV (Troklearis)

Saraf troklearis menjadi saraf terkecil dalam saraf kranial yang merupakan saraf gabungan. Fungsinya untuk membawa impuls untuk menggerakkan mata ke bawah dan ke dalam.

Saraf Kranial V (Trigeminus)

Ini adalah saraf gabungan yang sebagian besar merupakan saraf sensorik dan menjadi saraf terbesar dalam saraf kranial. Saraf trigeminus membentuk neuron sensorik utama pada wajah, rongga nasal, dan rongga mulut.
Adapun neuron motoriknya berasal dari temporalis dan otot mastikasi. Saraf motorik bertanggung jawab pada gerakan menutup rahang dan mengunyah.

Saraf Kranial VI (Abdusens)

Saraf abdusens merupakan saraf gabungan yang sebagian besar terdiri dari neuron motorik. Fungsinya untuk menginversi otot rektur lateral mata.
ADVERTISEMENT

Saraf Kranial VII (Fasialis)

Saraf fasialis terdiri dari neuron motorik dan sensorik. Saraf motorik berfungsi untuk menggerakkan otot-otot ekspresi wajah, termasuk otot dahi, sekeliling mata, serta mulut. Sementara itu, saraf sensorik berfungsi untuk pengecapan dua pertiga depan lidah (rasa manis, asam, dan asin).

Saraf Kranial VIII (Vestibulokoklearis)

Saraf ini terdistribusi di telinga dalam dan mempersarafi pendengaran dan keseimbangan.

Saraf Kranial IX (Glosofaringeus)

Saraf glosofaringeus merupakan saraf campuran yang mempersarafi lidah dan faring.

Saraf Kranial X (Vagus)

Saraf vagus terdiri dari serabut gabungan yang fungsinya menyuplai faring, laring, organ dalam di rongga leher, dada, dan abdomen.

Saraf Kranial XI (Aksesorius)

Saraf aksesorius merupakan saraf gabungan antara neuron motorik dan sensorik yang berfungsi dalam pergerakan kepala dan bahu.

Saraf Kranial IV (Hipoglosus)

Saraf hipoglosus merupakan saraf yang bertanggung jawab atas pergerakan lidah. Saraf ini berfungsi mengontrol gerakan lidah yang membantu berbicara dan menelan.
ADVERTISEMENT
(SA)