Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
2 Rumus Perhitungan Kadar Air untuk Belajar
30 Oktober 2023 17:43 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Setiap bahan pangan memiliki kadar air yang berbeda-beda. Kadar air dapat menentukan kualitas sekaligus ketahanan pangan terhadap kerusakan. Oleh karena itu, rumus perhitungan kadar air harus dipelajari dengan benar.
ADVERTISEMENT
Untuk menghitung kadar air, ada beberapa rumus yang bisa digunakan. Rumus tersebut dibedakan berdasarkan jenis bobot bahan.
Rumus Perhitungan Kadar Air
Apa yang dimaksud dengan kadar air? Mengutip dari Perancangan Pabrik untuk Industri Pangan, Istianah, dkk (2019:14), kadar air merupakan persentase kandungan air pada suatu bahan yang dinyatakan berdasarkan berat basah (wet basis) atau berat kering (dry basis).
Kadar air berat basah memiliki batas maksimum teoritis sebesar 100% dan kadar air berat kering bisa lebih dari 100%. Dikutip dari Pengolahan dan Pengawetan Ikan, Adawyah (2023:73-74), berikut adalah rumus perhitungan kadar air dan penjelasannya.
1. Kadar Air Berat Basah
Untuk menentukan kadar air bahan berdasarkan berat basah, digunakan rumus sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Keterangan:
KA = kadar air bahan berdasarkan berat basah (%)
Wa = berat air bahan (gram)
Wb = berat bahan basah (gram)
Apabila ada bahan yang dinyatakan memiliki kadar air 20% berdasarkan berat basah, artinya dalam 100 gram bahan tersebut terdapat air sebanyak 20 gram dan bahan kering sebanyak 80 gram.
2. Kadar Air Berat Kering
Untuk menentukan kadar air bahan berdasarkan berat kering, rumus yang berlaku adalah sebagai berikut.
Keterangan:
KA = kadar air bahan berdasarkan berat kering (%)
Wa = berat air bahan (gram)
Wb = berat bahan kering (gram)
Penentuan berat kering suatu bahan dilakukan dengan cara penimbangan. Penimbangan ini dilakukan setelah berat bahan tidak berubah lagi selama proses pengeringan. Biasanya, bahan akan dikeringkan pada suhu 105°C selama minimal 2 jam.
ADVERTISEMENT
Umumnya, analisis kadar air ditentukan berdasarkan berat kering. Alasannya adalah karena perhitungan berdasarkan berat basah memiliki kelemahan, yakni berat bahan basah selalu berubah. Pada berat kering, hal tersebut tidak akan terjadi karena berat kering bahan selalu sama atau tetap.
Berdasarkan kadar air bahan basah atau bahan setelah dikeringkan, didapatkan rasio pengeringan (drying ratio) dari bahan yang dikeringkan. Rasio ini dihitung dengan rumus berikut.
Keterangan:
Mo = persen air mula-mula
M1 = persen uap air setelah pengeringan
To = persen uap air awal/persen bahan kering awal
ADVERTISEMENT
T1 = persen uap air setelah pengeringan/persen bahan setelah pengeringan
Rumus perhitungan kadar air tersebut dapat dipelajari dengan saksama agar bisa dipahami. Selamat belajar! (KRIS)