Konten dari Pengguna

3 Jenis Sistem Konstruksi Kapal yang Paling Banyak Digunakan

4 Oktober 2023 21:32 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi jenis sistem konstruksi kapal. Foto: Unsplash/Ian Simmonds
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jenis sistem konstruksi kapal. Foto: Unsplash/Ian Simmonds
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kapal merupakan alat transportasi di atas air. Sebagai transportasi berat yang dapat mengapung, tentunya konstruksi menjadi hal yang cukup membuat penasaran banyak orang. Ternyata, jenis sistem konstruksi kapal yang paling digunakan ada tiga.
ADVERTISEMENT
Setiap sistem konstruksi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Para kontraktor dapat membuat kapal sesuai dengan kebutuhan.

Jenis Sistem Konstruksi Kapal

Ilustrasi jenis sistem konstruksi kapal. Foto: Unsplash/Georg Eiermann
Secara umum, konstruksi adalah komponen yang mendukung suatu bangunan. Pada kapal, konstruksi merupakan komponen penyusunnya yang terdiri dari badan kapal dan bangunan atas.
Menurut Danang Kurniawan dalam bukunya Dasar-Dasar Teknik Konstruksi Kapal SMA/MA Kelas X Semester 1 (2022), jenis-jenis sistem konstruksi kapal dibagi menjadi 3, yakni:

1. Sistem Konstruksi Melintang (Longitudinal Framing System)

Sistem konstruksi melintang biasanya digunakan untuk kapal-kapal dengan panjang kurang dari 90 meter. Sistem konstruksi melintang, baik menggunakan lambung tunggal ataupun lambung ganda, umumnya memiliki jarak gading 500–1.000 mm.
Sistem yang satu ini merupakan konstruksi di mana beban yang bekerja pada konstruksi diterima oleh pelat kulit dan balok-balok memanjang dari kapal dengan pertolongan balok-balok yang terletak melintang kapal.
ADVERTISEMENT
Dalam sistem ini frame dipasang vertikal atau mengikuti bentuk body plan. Pada geladak, baik geladak kekuatan maupun geladak-geladak lainnya, dipasang balok-balok geladak (deck beam) dengan jarak antara yang sama seperti jarak antara gading-gading.
Elemen-elemen yang dipasang membujur dalam sistem melintang adalah :
Penumpu tengah (center girder) dan penumpu samping (side girder). Penumpu tengah adalah plat yang dipasang vertikal memanjang kapal tepat pada bidang paruh (center line).
Dalam alas ganda, tinggi penumpu tengah ini merupakan tinggi alas ganda. Dalam alas tunggal, penumpu alas ini memotong wrang-wrang tepat pada bidang paruh.
Penumpu samping (side girder side keelson) juga merupakan pelat vertikal yang dipasang di sebelah penumpu tengah. Suatu kapal dapat memiliki satu atau lebih penumpu samping.
ADVERTISEMENT
Senta sisi pada umumnya hanya dipasang ditempat-tempat tertentu (terutama di dalam ceruk dan kamar mesin), dapat juga dalam ruang muat, tergantung kebutuhan setempat.
Penumpu geladak dipasang tepat pada bidang paruh atau menerus dengan penumpu bujur lubang palkah (hatchside girder) yaitu penumpu-penumpu yang tepat berada di bawah ambang palkah yang membujur.
Dengan demikian terlihat bahwa dalam sistem melintang, elemen-elemen konstruksi yang dipasang membujur jauh lebih sedikit jumlahnya daripada elemen-elemen kerangka yang merupakan bagian dari penguat melintang.

2. Sistem Konstruksi Memanjang (Transverse Framing System)

Konstruksi memanjang digunakan pada kapal-kapal dengan panjang di atas 90 meter. Sistem konstruksi memanjang menggunakan pembujur dengan jarak 700–1.000 mm searah vertikal kapal.
Pada alas dan alas dalam juga dipasang pembujur-pembujur seperti pada sisi atas dengan jarak antara yang sama. Pembujur-pembujur ini dinamakan pembujur-pembujur alas (bottom longitudinal) dan, pada alas dalam, pembujur alas dalam (inner bottom longitudinal).
ADVERTISEMENT
Pada alas juga dipasang wrang-wrang dan dihubungkan pada pelintang-pelintang sisi. Tetapi umumnya tidak pada tiap pelintang sisi; yaitu setiap dua, atau lebih, pelintang sisi.
Wrang-wrang pada sistem membujur juga dinamakan pelintang alas (bottom transverse). Penumpu tengah dan penumpu samping sama halnya seperti pada sistem melintang. Pada geladak juga dipasang pembujur-pembujur. Pembujur-pembujur ini dinamakan pembujur geladak (deck longitudinal).
Balok-balok geladak dengan bilah yang besar dipasang pada setiap pelintang sisi; dan disebut pelintang geladak (deck transverse). Konstruksi lainnya (penumpu geladak,sekat, dan sebagainya) sama seperti halnya pada sistem melintang.
Dengan demikian terlihat bahwa dalam sistem membujur elemen-elemen kerangka yang dipasang membujur jauh lebih banyak jumlahnya daripada yang merupakan penguatan melintang.

3. Sistem Konstruksi Kombinasi (Mixed Framing System)

Dalam konstruksi kombinasi, konstruksi dasar atau alas dipasang secara memanjang menggunakan pembujur alas dengan mengacu pada konstruksi memanjang.
ADVERTISEMENT
Konstruksi samping menggunakan konstruksi melintang dengan menggunakan mainframe dan web frame yang disusun sepanjang kapal menggunakan standar dan mengacu pada sistem konstruksi melintang.
Konstruksi geladak mengacu pada konstruksi memanjang dengan menggunakan pembujur geladak sepanjang kapal.
Itulah penjelasan singkat tentang jenis sistem konstruksi kapal yang paling banyak digunakan. Semoga informasi di atas bermanfaat dan dapat menambah wawasan tentang cara pembuatan kapal.(MZM)