Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
4 Teknik Pidato untuk Memikat Pendengar
12 Maret 2021 10:37 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pidato merupakan kegiatan mengungkapkan pikiran secara verbal kepada banyak orang, biasanya digunakan untuk menyambut tamu kehormatan, menyatakan selamat, memperingati hari-hari tertentu, dan berbagai acara lainnya. Dilansir dari situs Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, pidato umumnya disampaikan oleh pemimpin atau orang penting di dalam suatu organisasi untuk memberikan informasi, motivasi, dan nasihat.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini bersifat 2 arah, sehingga pembicara dan pendengar harus saling memperhatikan satu sama lain. Meski begitu, sang pembicara tentu akan mendominasi kegiatan itu. Agar para pendengar dapat memahami dan terpikat oleh pidato tersebut, maka setiap kata di pidato itu harus disusun dengan baik dan sistematis disertai teknik pidato yang disesuaikan dengan para pendengar.
4 Teknik Pidato untuk Memikat Pendengar
Berikut adalah 4 teknik berpidato beserta kelebihan dan kekurangan masing-masing:
1. Naskah
Pada teknik ini, pembicara akan menggunakan naskah yang telah disiapkan sebelumnya, guna menghindari kekeliruan. Teknik ini biasa digunakan di dalam pidato resmi, seperti pidato kenegaraan yang memerlukan ketelitian di setiap pengucapan, karena setiap kata yang terucap akan disebarluaskan media massa ke seluruh masyarakat. Meskipun dengan teknik ini, pidato bisa disampaikan dengan baik dan sistematis, namun teknik berpidato yang satu ini cenderung terasa membosankan dan kaku.
ADVERTISEMENT
2. Memoriter (menghafal)
Dengan teknik ini, pembicara telah menghafal seluruh isi pidatonya, sehingga ia tidak perlu lagi membawa naskah. Meski terkesan mudah, pembicara yang ingin menggunakan teknik ini harus berlatih terlebih dahulu agar dapat menghayati isi pidatonya, tidak berbicara terlalu cepat, dan dapat melakukan kontak mata dengan para pendengar dengan percaya diri. Pembicara yang menggunakan teknik ini akan terkesan cerdas dan terpercaya, sehingga mampu memikat para pendengar. Namun teknik ini tidak direkomendasikan bagi pembicara yang pelupa.
3. Impromptu (spontan)
Teknik ini biasa digunakan oleh pembicara profesional yang bisa membawakan pidato tanpa persiapan. Impromptu biasa digunakan pada acara yang santai atau resmi namun semiformal. Di dalam teknik ini, pembicara akan berbicara berdasarkan pengalaman dan wawasannya secara spontan. Kelebihan teknik impromptu adalah kebebasan pembicara untuk memilih topik yang sesuai acara dan penggunaan bahasanya yang singkat, sehingga tidak akan membuat para pendengar bosan. Sedangkan kekurangannya adalah kemungkinan tidak sistematisnya pidato yang disampaikan atau ad hal-hal penting yang terlupakan karena kurang persiapan.
ADVERTISEMENT
4. Ekstemporan (penjabaran kerangka)
Dengan teknik ini, pembicara akan menuliskan pokok-pokok pidatonya saja secara urut di selembar kertas yang berfungsi sebagai penuntun saat berpidato nanti. Ketika berpidato, ia akan membawa kertas penuntun itu dan menyampaikan pidato yang telah berkembang di dalam otaknya. Dengan begitu, pembicara tidak akan terkesan kaku, sehingga bisa memandang para pendengar. Namun, bagi beberapa pembicara, teknik ini mengekang pergerakan tubuh mereka, karena keharusan untuk melihat ke kertas penuntun yang dipegang.
Demikianlah 4 teknik pidato yang bisa dipakai untuk memikat para pendengar. Silakan pilih satu yang sesuai dengan situasi dan kondisi acara dan para pendengar. (BR)