Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
5 Ketentuan Pernikahan dalam Islam dan Rukun Nikahnya
23 Februari 2025 19:47 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ketentuan pernikahan dalam Islam telah diatur dengan jelas sebagai pedoman bagi umat Muslim dalam membangun rumah tangga yang sah dan berkah. Pernikahan bukan hanya ikatan antara dua insan, tetapi juga merupakan ibadah yang memiliki nilai spiritual dan sosial.
ADVERTISEMENT
Dalam Islam, pernikahan harus memenuhi syarat dan rukun tertentu agar diakui keabsahannya secara hukum agama. Oleh karena itu, memahami aturan serta tata cara pernikahan sesuai ajaran Islam menjadi hal yang penting bagi setiap pasangan.
Ketentuan Pernikahan dalam Islam yang Benar
Dalam Islam, ketentuan pernikahan adalah serangkaian aturan yang harus dipenuhi agar suatu pernikahan dianggap sah menurut syariat Islam. Aturan ini mencakup syarat dan rukun yang bertujuan untuk memastikan bahwa pernikahan dilakukan dengan cara yang benar.
Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai ketentuan pernikahan dalam Islam.
1. Kedua Mempelai Beragama Islam
Dalam Islam, pernikahan hanya sah jika kedua mempelai beragama Islam. Seorang Muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki nonMuslim, baik ahli kitab (Yahudi atau Nasrani) maupun yang bukan ahli kitab.
ADVERTISEMENT
Seorang Muslim juga diutamakan menikah dengan Muslimah untuk menjaga kesatuan agama dalam rumah tangga.
2. Adanya Persetujuan dari Kedua Belah Pihak
Pernikahan dalam Islam harus didasarkan pada persetujuan kedua calon mempelai, baik laki-laki maupun perempuan. Jika seorang perempuan dipaksa menikah tanpa kerelaannya, maka pernikahan tersebut dianggap tidak sah.
Kesepakatan ini menunjukkan bahwa Islam menjunjung tinggi hak setiap individu dalam memilih pasangan hidupnya.
3. Tidak Ada Unsur Paksaan
Pernikahan harus didasarkan pada kehendak bebas, bukan karena tekanan dari keluarga, orang tua, atau pihak lain. Jika ada unsur paksaan dalam pernikahan, pihak yang dipaksa berhak membatalkan akad nikahnya.
Islam menekankan bahwa pernikahan adalah ikatan suci yang harus didasarkan pada rasa suka sama suka, bukan keterpaksaan.
4. Adanya Mahar (Mas Kawin) yang Diberikan oleh Suami kepada Istri
Mahar adalah pemberian dari suami kepada istri sebagai tanda kesungguhan dalam pernikahan. Mahar bisa berupa uang, emas, atau apa saja yang bernilai, sesuai dengan kesepakatan antara kedua belah pihak. Islam tidak membatasi jumlah mahar, tetapi dianjurkan untuk tidak memberatkan calon suami.
ADVERTISEMENT
5. Dilaksanakan dengan Rukun yang Lengkap dan Tidak Ada Halangan Syar’i
Agar pernikahan sah menurut Islam, harus memenuhi rukun nikah sebagai syarat utama pernikahan. Berdasarkan buku FIQIH MUNAKAHAT: Hukum Pernikahan dalam Islam, Sakban Lubis, dkk, (2023), rukun tersebut adalah:
Baca Juga: 2 Macam-macam Talak dalam Ajaran Islam
Ketentuan pernikahan dalam Islam adalah aturan yang bertujuan untuk memastikan bahwa pernikahan dilakukan dengan niat yang baik, penuh tanggung jawab, dan sesuai syariat. Dengan mengikuti aturan ini, pernikahan diharapkan menjadi jalan untuk mencapai rumah tangga yang penuh keberkahan. (DNR)
ADVERTISEMENT