5 Manfaat Kerja Sama dalam Kehidupan Bermasyarakat

Ilustrasi contoh kerja sama. Foto: Pixabay

Kerja sama adalah suatu kegiatan yang dilakukan sekelompok orang secara bersama-sama untuk bisa mendapatkan atau mencapai tujuan bersama. Kerja sama memiliki beragam manfaat demi kepentingan kelompok.

Tujuan dari melakukan kerja sama adalah untuk meringankan pekerjaan, menumbuhkan rasa persaudaraan, dan mempercepat selesainya pekerjaan yang telah kita lakukan sebelumnya.

Pada dasarnya, bekerja sama dapat dilakukan di mana saja, seperti di organisasi sekolah, di rumah, di kantor, atau bahkan di lingkungan masyarakat. Hal ini dikarenakan ada banyak manfaat yang bisa didapat ketika melakukan kerja sama.

Artikel ini akan membahas lebih tentang 5 manfaat kerja sama dalam kehidupan bermasyarakat untuk menjawab soal tuliskan manfaat kerjasama dalam kelompok.

5 Manfaat Kerja Sama

Ilustrasi kerja sama. Foto: Pixabay

Kerja sama yang dilakukan di lingkungan masyarakat dapat menjadi suatu cerminan jika masyarakat tersebut merupakan salah satu contoh masyarakat yang hidup dalam persatuan, damai, rukun, dan tentunya harmonis.

Apa manfaat kerja sama? Dikutip dari buku Arif Cerdas untuk Sekolah Dasar Kelas 6 oleh Christiana Umi (2020: 147), berikut 5 manfaat kerja sama yang dapat dirasakan jika Anda ikut dalam kegiatan kerja sama di lingkungan masyarakat:

1. Berlatih Bekerja dengan Kelompok

Bekerja sama dengan sebuah kelompok atau tim, membuat kita belajar untuk saling memahami karakter semua orang yang ada dalam tim. Keberhasilan suatu pekerjaan akan bergantung pada kekompakan antarindividu dalam kelompok tersebut.

2. Melatih Keterampilan Berkomunikasi

Ketika bekerja dengan kelompok, semua anggota harus berkomunikasi dengan cara yang positif, sehingga setiap orang akan belajar untuk berbicara dengan baik dan mau mendengarkan orang lain.

3. Menumbuhkan Rasa Saling Mengasihi

Gotong royong dapat membuat pekerjaan yang berat menjadi lebih ringan. Oleh karena itu, setiap orang akan lebih mengenal dan mengasihi satu sama lain.

4. Mengembangkan Rasa Sosial

Dengan mempunyai jiwa bekerja sama, setiap orang pasti akan tergerak hatinya untuk selalu membantu orang lain ketika ada masalah atau musibah.

5. Memupuk Rasa Persatuan di Masyarakat

Semangat gotong royong membuat masyarakat memiliki persatuan yang tinggi. Mereka akan bersatu saat ada pekerjaan berat.

Kerja sama juga menjadi pemersatu dari keberagaman yang ada di Indonesia. Apabila kerja sama tidak ada lagi di Indonesia, perpecahan pasti akan terjadi.

Contoh Kerja Sama dalam Tim

Ilustrasi kerja sama dalam tim. Foto: Pexels

Kerja sama merupakan suatu kegiatan berkelompok di mana anggota-anggotanya saling mendukung dan mengandalkan satu sama lain untuk mencapai suatu hasil mufakat. Berikut adalah contoh kerja sama dalam tim yang bisa dipahami.

Contoh Kerja Sama dalam Tim di Lingkungan Kerja

Ilustrasi kerja sama di lingkungan kerja. Foto: Pexels

Di tempat kerja, kerja sama yang efektif merupakan kunci untuk meningkatkan kualitas pekerjaan dan menciptakan lingkungan kerja yang positif. Adapun contoh kerja sama dalam tim di lingkungan kerja, yaitu:

Contoh Kerja Sama dalam Tim di Sekolah

Ilustrasi kerja sama dalam tim di sekolah. Foto: Pexels

Kerja sama di lingkungan sekolah juga sangat penting. Ketika siswa dan guru bekerja sama, mereka dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif dan meningkatkan pencapaian akademik.

Dikutip dari Mandiri Belajar Tematik SD/MI Kelas 1 Semester 2 oleh Indah Sulistiyawati (2021: 139), adapun beberapa contoh kerja sama dalam tim di sekolah, yaitu:

Baca Juga: Mengenal Jenis Kerja Sama dan Manfaat dari Kerja Sama dalam Perbedaan

Cara Membangun Kerja Sama dalam Tim

Ilustrasi kerja sama dalam tim. Foto: Pexels

Kerja sama dalam tim adalah aspek penting dalam mencapai keberhasilan dalam lingkungan kerja maupun di berbagai sektor kehidupan lainnya. Dikutip dari laman LumApps dan Vantage Circle, berikut adalah cara membangun kerja sama dalam tim.

1. Membangun Tim yang Inklusif dan Beragam

Memiliki anggota tim dengan beragam latar belakang dan keahlian dapat memberikan berbagai perspektif yang berbeda. Dengan lebih banyak perspektif, semua anggota tim dapat mengambil keputusan yang lebih menyeluruh.

Selain itu, menciptakan lingkungan yang inklusif di mana setiap anggota tim merasa dihargai, didengar, dan diberdayakan juga penting untuk membangun kerja sama tim yang kuat.

2. Komunikasi yang Jelas dan Intens

Setiap anggota tim harus dapat berkomunikasi secara terbuka, jujur, dan saling mendukung. Hal ini termasuk memiliki kemampuan untuk mendengarkan dengan empati, menghormati pendapat orang lain, serta mengungkapkan pikiran dan ide dengan jelas.

Komunikasi yang efektif dapat membantu menghindari miskomunikasi, mengatasi perbedaan, dan memperkuat hubungan di antara anggota tim.

3. Memberi Kesempatan untuk Mengambil Keputusan

Sangat penting memberikan kesempatan bagi setiap anggota tim untuk ikut serta dalam proses pengambilan keputusan. Ketika mereka merasa memiliki andil dalam membuat keputusan, mereka akan merasa lebih termotivasi dan bertanggung jawab terhadap hasilnya.

4. Mengatur Waktu untuk Meeting dengan Bijak

Pertemuan yang terjadwal secara teratur memungkinkan anggota tim untuk berbagi informasi, saling berkoordinasi, dan memecahkan masalah bersama.

Namun, penting untuk menghargai waktu setiap anggota tim dan memastikan bahwa pertemuan berjalan efisien dan efektif.

Hal ini dapat dilakukan dengan mengatur waktu pertemuan secara jelas, membatasi durasi pertemuan, dan menghindari pengulangan topik yang sudah dibahas sebelumnya.

5. Memberi Kesempatan Anggota Tim untuk Belajar

Memberi kesempatan kepada anggota tim untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan mereka juga tak kalah penting. Ini dapat dilakukan melalui pelatihan, seminar, atau kegiatan pengembangan diri lainnya.

6. Mengatur Dinamika dalam Tim

Aspek penting lainnya dalam membangun kerja sama dalam tim adalah mengatur dinamika tim dengan baik. Setiap anggota tim perlu mengetahui peran dan tanggung jawab mereka secara jelas.

Dalam kondisi ini, tidak perlu takut untuk membuat perubahan dalam tim apabila ada anggota yang mengalami kesulitan untuk mengatasi peran dan tanggung jawabnya.

Setiap anggota tim harus percaya pada satu sama lain untuk berbagi informasi, mengambil risiko, dan bekerja sama dengan baik. Dengan begitu, setiap pekerjaan bisa selesaikan bersama dengan lebih mudah.

(CHL & SFR)