Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
5 Tarian Daerah Jawa Barat beserta Properti dan Filosofinya
27 Agustus 2021 16:01 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Indonesia memiliki segudang tarian daerah. Setiap daerah memiliki kebudayaan yang menjadi ciri khas dan kebanggaan dari daerah tersebut. Salah satu provinsi yang memiliki kekayaan budaya adalah Jawa Barat. Ada banyak tarian daerah Jawa Barat yang perlu dilestarikan oleh generasi di masa kini agar tidak punah.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Mengenal Seni Tari Indonesia oleh Muryanto (2020), tari daerah merupakan bagian dari kebudayaan nasional. Tari tradisional memiliki dua sifat, yaitu sebagai sarana ritual dan sebagai sarana hiburan.
Globalisasi menjadi salah satu penyebab mengapa generasi di zaman sekarang lebih menyukai budaya luar negeri dibanding budaya di negeri sendiri. Pertukaran budaya yang tanpa sekat dan dapat diakses dengan mudah melalui internet menjadi keuntungan sekaligus tantangan bagi bangsa Indonesia agar dapat mempertahankan budaya aslinya.
Tarian Daerah Jawa Barat beserta Properti dan Filosofinya
Tarian daerah merupakan tari tradisional yang berasal dari daerah tertentu yang memiliki nilai-nilai filosofi tertentu. Jawa Barat termasuk daerah yang memiliki banyak sekali tari tradisional. Masing-masing tarian memiliki karakteristiknya tersendiri yang membuatnya berbeda antara tarian satu dengan yang lainnya. Berikut adalah tari daerah Jawa Barat yang perlu duiketahui:
ADVERTISEMENT
1. Tari Jaipong
Tari Jaipong adalah perpaduan dari topeng banjet, pencak silat, wayang golek, tarian ketuk tilu, dan berbagai unsur seni lain dari Karawang, Jawa Barat. Sejak diciptakan oleh H. Suanda pada 1976 silam, Jaipong akhirnya berkembang dengan pesat dan memicu apresiasi dari khalayak lebih luas.
Tari Jaipong menggunakan berbagai jenis properti seperti sinjang (celana panjang), apok (baju atasan penari) dan selendang. Gerakan Tari Jaipong yang cepat dan lincah menggambarkan perempuan Sunda di masa kini yang energik, pantang menyerah, berani dan mandiri.
2. Ketuk Tilu
Ketuk Tilu adalah salah satu tarian khas Jawa Barat . Tarian ini merupakan sarana ritual untuk menyambut peristiwa panen padi. Seiring berkembangnya zaman, tari Ketuk Tilu mengalami perubahan, baik dari segi tarian maupun kegunaannya.
ADVERTISEMENT
Tarian ini dinamakan ketuk karena diiringi oleh tiga buah alat musik ketuk. Adapun alat musik tersebut yaitu ketuk (bonang) yang menjadi pengiring utama yang memunculkan pola irama rebab, dua kendang indung (besar) dan kulanter (kecil) yang dipakai untuk mengontrol dinamika tari.
3. Tari Topeng Cirebon
Seperti namanya, Tari Topeng Cirebon menggunakan properti berupa topeng saat menari. Ada lima jenis topeng yang digunakan, yaitu topeng kelana, topeng panji, topeng panji, topeng patih, dan topeng rumyang. Filosofi tari Topeng Cirebon yaitu menggambarkan elemen kehidupan yang begitu luas. Hal ini mencakup cinta, kepribadian, angkara murka, dan perjalanan hidup manusia dari Lahir Sampai Dewasa.
4. Tari wayang
Tari Wayang mulai berkembang di nusantara pada abad ke-16, tepatnya di era kesultanan Cirebon. Pertunjukan seni ini dapat dilakukan oleh dua orang atau lebih penari. Dalam pementasannya, tari wayang diiringi oleh musik gamelan salendro. Para penari menggunakan berbagai atribut seperti sayap belakang, rapek atau pedangan, selendang dan mahkota.
ADVERTISEMENT
Tari Wayang sangat populer karena mempunyai keunikan, di mana tokoh-tokoh yang diangkat di dalamnya merupakan tokoh-tokoh wayang tersohor. Oleh karena itu, tidak heran jika banyak masyarakat yang menikmati pertunjukan ini.
5. Tari Ronggeng Bugis
Tari Ronggeng Bugis merupakan tarian yang berasal dari Bugis, Sulawesi Selatan. Penciptaan tari daerah ini diilhami dari sejarah masa lalu, yakni ketika Kerajaan Cirebon dibantu oleh Kerajaan Bugis di masa-masa kolonial.
Pementasan Tari Ronggeng Bugis diiringi dengan gamelan yang terdiri dari gong kecil, kelenang, saron, kendang kecil, dan kecrek. Tarian ini cukup unik karena dipentaskan oleh penari laki-laki yang berdandan ala wanita. Hal tersebut sekaligus menjadi filosofi tarian ini yaitu untuk menghibur orang yang hatinya tengah bersedih.
ADVERTISEMENT
(DLA)