Konten dari Pengguna

6 Perbedaan Hikayat dan Cerpen Berdasarkan Unsur Intrinsiknya

1 Maret 2022 19:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://pixabay.com/users/ulleo-1834854/ - perbedaan hikayat dan cerpen
zoom-in-whitePerbesar
https://pixabay.com/users/ulleo-1834854/ - perbedaan hikayat dan cerpen
ADVERTISEMENT
Meskipun sama-sama merupakan jenis prosa dalam sastra Indonesia, terdapat perbedaan hikayat dan cerpen yang cukup bisa dilihat dengan jelas.
ADVERTISEMENT
Keduanya sama-sama berisi cerita tentang suatu tokoh, dengan penokohan, latar, alur, tema, sudut pandang, dan gaya bahasa tertentu.
Dalam buku Membina Kompetensi Berbahasa dan Bersastra Indonesia, dijelaskan bahwa bila dibandingkan puisi dan drama, keduanya juga ditulis dengan aturan yang cenderung lebih bebas dari segi rama, irama, atau diksinya.

6 Perbedaan Hikayat dan Cerpen

Perbedaan hikayat dan cerpen terutama dari segi unsur-unsur intrinsik yang menyusunnya. Beberapa perbedaan hikayat dan cerpen dalam unsur-unsur tersebut
1. Tema
Tema adalah gagasan atau ide utama yang melatarbelakangi sebuah cerita. Pada hikayat, tema biasanya hanya berkaitan dengan perjuangan seorang pahlawan hingga akhirnya menjadi raja, mendapatkan permaisuri, atau membawa kerajaannya ke masa kejayaan. Sementara itu, pada cerpen, tema cenderung lebih variatif dan tidak terbatas pada latar belakang tertentu saja. Kita bisa menemukan cerpen dengan tema-tema dengan pilihan yang beragam, seperti tema persahabatan, percintaan, keluarga, agama, dan lain sebagainya.
https://pixabay.com/users/elifrancis-1160677/
2. Latar
ADVERTISEMENT
Latar adalah keterangan waktu, tempat, dan suasana yang melatarbelakangi sebuah cerita. Pada hikayat, latar tempat sangat menonjol, yaitu istana dan lingkungan sekitarnya. Sedangkan pada novel dan cerpen, latar sangat bervariasi, baik tempat, waktu, maupun suasananya.
3. Tokoh
Pada hikayat, tokoh terbatas hanya pada raja, ratu, permaisuri, atau rakyat jelata yang dikisahkan hidup di lingkungan kerajaan. Sedangkan pada cerpen, tokoh yang diciptakan pengarang secara tidak terbatas.
4. Penokohan
Penokohan adalah penggambaran sifat tokoh dalam cerita, baik itu fisik maupun wataknya. Pada hikayat, penokohan kerap bersifat mutlak, artinya yang baik akan selalu baik dari awal hingga akhir, begitupun sebaliknya. Sementara itu, pada cerpen penokohan cenderung lebih realistis, artinya yang baik tidak selalu baik dan yang jahat tidak selalu jahat. Pada cerpen, penokohan lebih dinamis tergantung pada jalan cerita yang disajikan.
ADVERTISEMENT
5. Alur
Perbedaan hikayat dan cerpen selanjutnya terletak pada alur cerita. Alur adalah rangkaian dari penyajian cerita. Untuk diketahui, berdasarkan jenis waktunya, alur terbagi atas alur maju (progresif), alur mundur (flash back), atau alur campuran. Pada hikayat, alur yang digunakan biasanya alur maju, yaitu menceritakan perjuangan seseorang melewati segala lika-liku hidup dengan rintangannya, kemudian dia berhasil menjadi raja. Sementara pada cerpen, alur maju, alur mundur, dan alur campuran bisa digunakan secara lebih fleksibel.
6. Sudut pandang
Sudut pandang adalah cara pandang pengarang menempatkan posisinya dalam sebuah cerita. Sudut pandang dibagi menjadi tiga macam, yaitu
ADVERTISEMENT
Pada hikayat, sudut pandang diaan-mahatahu lebih sering digunakan, terlebih karena pengarangnya biasanya bersifat anonim. Sementara itu, pada cerpen ketiga sudut pandang di atas bisa ditemukan. (DNR)