Konten dari Pengguna

6 Proses Siklus Air dan Penjelasannya Masing-masing

23 Januari 2025 10:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi proses siklus air. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi proses siklus air. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Air adalah sumber kehidupan bagi setiap makhluk hidup. Jumlah air yang ada di Bumi selalu tetap karena mengalami siklus. Proses atau rangkaian tersebut dikenal juga dengan sebutan siklus hidrologi.
ADVERTISEMENT
Siklus air ini terbagai menjadi beberapan tahap, mulai dari penguapan hingga kembali ke Bumi dalam bentuk hujan. Simak penjelasan lebih lanjut seputar proses siklus air di bawah ini.

Apa Itu Siklus Air?

Ilustrasi proses siklus air. Foto: Pixabay
Merujuk buku Pasti Bisa Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas V oleh Tim Tunas Karya Guru, siklus air adalah proses beredarnya air dari permukaan Bumi ke atmosfer dan kembali lagi ke Bumi.
Proses siklus air terjadi secara alami dan berulang tanpa henti. Dengan adanya siklus air, ketersediaan air di Bumi dapat tercukupi sehingga mendukung keseimbangan ekosistem.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menjaga dan memastikan proses siklus air berjalan lancar adalah dengan menjaga kelestarian lingkungan.
ADVERTISEMENT

Proses Siklus Air

Ilustrasi proses siklus air. Foto: Pixabay
Siklus air terdiri dari beberapa tahap utama yang berhubungan. Mengutip buku Daur Air dan Peristiwa Alam oleh Ryzald Mahendra Putra, berikut tahapan-tahapan dalam proses siklus air:

1. Penguapan (Evaporasi)

Penguapan adalah proses ketika air di permukaan Bumi, seperti dari laut, sungai, dan danau, berubah menjadi uap air karena panas matahari. Panas matahari memberikan energi yang cukup untuk mengubah air menjadi gas dan membawanya ke atmosfer.

2. Transpirasi

Selain penguapan dari badan air, tumbuhan juga berkontribusi dalam siklus air melalui proses transpirasi. Transpirasi adalah pelepasan uap air dari daun tumbuhan ke udara. Proses ini terjadi melalui stomata, yaitu pori-pori kecil pada daun.
ADVERTISEMENT

3. Kondensasi

Setelah uap air naik ke atmosfer, uap tersebut mendingin dan berubah menjadi tetesan air kecil melalui proses kondensasi. Tetesan-tetesan ini kemudian berkumpul membentuk awan. Semakin banyak uap air yang terkondensasi, semakin tebal awan yang terbentuk.

4. Presipitasi (Hujan)

Ketika awan terlalu jenuh dengan uap air, tetesan air akan jatuh kembali ke Bumi dalam bentuk presipitasi. Presipitasi bisa berupa hujan, salju, es, atau hujan es, tergantung pada suhu udara di sekitarnya.

5. Infiltrasi

Setelah air hujan jatuh ke permukaan Bumi, sebagian air akan meresap ke dalam tanah melalui proses infiltrasi. Air yang meresap ini akan disimpan di lapisan bawah tanah sebagai air tanah.

6. Limpasan Permukaan (Runoff)

Sebagian air yang tidak meresap ke dalam tanah akan mengalir di permukaan Bumi menuju sungai, danau, atau laut. Proses ini disebut limpasan permukaan. Air yang mengalir ini kemudian akan kembali ke badan air utama dan memulai siklus air kembali.
ADVERTISEMENT
(NDA)