Konten dari Pengguna
7 Adab Bercanda dalam Islam yang Harus Diteladani Umat Muslim
17 Juli 2025 10:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
Kiriman Pengguna
7 Adab Bercanda dalam Islam yang Harus Diteladani Umat Muslim
Bercanda dalam Islam sah-sah saja. Namun, tetap ada adab yang harus diperhatikan. Berikut ini adab bercanda dalam Islam yang harus diteladani.Berita Update
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bercanda adalah bagian dari interaksi sosial yang sering kita lakukan sehari-hari. Dalam suasana kerja, keluarga, atau pertemanan, canda tawa bisa mencairkan suasana dan mempererat hubungan.
ADVERTISEMENT
Namun, semua perbuatan dalam ajaran Islam, termasuk bercanda, memiliki batas dan adab yang harus dijaga. Lalu, apa saja adab bercanda dalam Islam agar tetap sesuai dengan nilai-nilai syariat?
Adab Bercanda dalam Islam
Islam tidak melarang umatnya untuk bersenang-senang, tertawa, atau bercanda. Bahkan, Rasulullah SAW sendiri sesekali bercanda dengan para sahabat dan keluarganya.
Namun, candaan beliau tidak pernah mengandung kebohongan, penghinaan, atau menyakiti orang lain. Hadis Nabi Muhammad SAW menyebutkan, yang artinya:
"Sesungguhnya aku juga bercanda, tetapi aku tidak berkata kecuali yang benar." (HR. At-Tirmidzi).
Hadis ini menunjukkan bahwa bercanda diperbolehkan selama tidak mengandung kebohongan atau hal yang dilarang dalam agama. Lebih rinci, berikut adab bercanda dalam Islam lainnya yang dikutip dari Buku Pintar 50 Adab Islam karya Arfiani.
ADVERTISEMENT
1. Tidak Berbohong dalam Bercanda
Islam sangat melarang kebohongan, bahkan dalam candaan. Banyak orang yang mengarang cerita lucu atau pura-pura demi membuat orang lain tertawa.
Padahal Rasulullah SAW telah bersabda, yang artinya: "Celakalah orang yang berbicara lalu berdusta agar orang-orang tertawa. Celakalah dia, celakalah dia." (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).
2. Tidak Menghina atau Merendahkan Orang Lain
Candaan yang menjatuhkan martabat atau mempermalukan orang lain adalah perbuatan yang tercela. Dalam Islam, menjaga kehormatan sesama muslim adalah hal yang wajib.
Hal ini pun telah ditegaskan Allah SWT melalui firman-Nya, yang berarti: "Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, boleh jadi mereka (yang diolok) lebih baik dari mereka (yang mengolok)." (QS. Al-Hujurat: 11).
3. Tidak Mengandung SARA dan Kekerasan
Candaan yang menyentuh isu agama, ras, suku, atau kekerasan sangat tidak dianjurkan. Meskipun mungkin terdengar lucu bagi sebagian orang, namun hal ini dapat memicu perpecahan dan menyakiti hati orang lain.
ADVERTISEMENT
4. Bercanda dengan Waktu dan Tempat yang Tepat
Islam mengajarkan keseimbangan dalam hidup. Jangan bercanda saat orang lain sedang berduka, sedang dalam suasana serius, atau ketika waktu tidak tepat. Bercanda harus memperhatikan situasi dan kondisi.
5. Tidak Berlebihan dalam Bercanda
Berlebihan dalam bercanda dapat menyebabkan seseorang menjadi tidak serius dalam hidup, bahkan lupa tujuan hidup yang sebenarnya. Rasulullah SAW pun bercanda secukupnya, tanpa membuatnya menjadi kebiasaan utama.
6. Mengandung Nilai Positif
Candaan yang baik dalam Islam adalah yang mengandung kebaikan, memberi pelajaran, atau menumbuhkan kasih sayang antar sesama. Misalnya, bercanda yang membuat anak-anak belajar akhlak baik, atau menghibur orang yang sedang sedih.
7. Menjaga Ucapan dan Etika
Islam sangat menekankan adab lisan. Oleh karena itu, hindari candaan yang mengandung kata-kata kotor, kasar, atau tidak sopan.
Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim).
ADVERTISEMENT
(NDA)

