Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Apa Itu Dekomposer? Ini Pengertian, Faktor, dan Prosesnya
28 Januari 2025 12:45 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dekomposer mengubah materi organik yang telah mati menjadi bahan yang dapat diserap produsen lagi untuk menghasilkan energi bagi organisme lain. Organisme yang termasuk sebagai dekomposer, antara lain, seperti bakteri, jamur, dan beberapa jenis serangga.
Apa Itu Dekomposer?
Dekomposer atau pengurai adalah organisme yang menguraikan sisa-sisa organisme yang telah mati menjadi zat-zat organik sederhana. Zat-zat sederhana ini akan digunakan kembali oleh produsen sebagai bahan nutrisi untuk membuat makanannnya. Proses tersebut akan berlangsung terus-menerus di dalam suatu ekosistem.
Tanpa adanya dekomposer, elemen-elemen penting bagi tumbuhan, seperti karbon, nirogen, dan elemen lainnya akan terakumulasi di dalam bangkai dan sampah organik. Dengan begitu, tak akan tersedia nutrien organik bagi tumbuhan untuk tumbuh.
ADVERTISEMENT
Organisme yang termasuk dekomposer adalah bakteri dan jamur. Adapun contoh jamur yang berperan seabgai dekomposer adalah Pilobolus yang menguraikan sampah organik berupa kotoran hewan dan jamur kuping yang hidup di kayu.
Faktor Pendukung Keberadaan Dekomposer
Dalam buku berjudul Buku Ajar Ekologi Perairan karya Luthfiana Aprilianita Sari, berikut faktor-faktor yang memengaruhi dekomposer dalam menjalankan dekomposisi di suatu ekosistem.
1. Suhu
Suhu sangat memengaruhi kecepatan proses dekomposisi terhadap organisme organik yang telah mati. Suhu lingkungan atau perairan perlu dipertahankan pada kondisi yang optimal dan ideal.
Hal ini karena proses dekomposisi dalam suhu rendah akan berjalan lambat, sedangkan apabila suatu perairan atau lingkungan berada pada suhu tinggi, dekomposer akan kesulitan bertahan hidup dan melakukan aktivitas dekomposisi.
ADVERTISEMENT
2. Ketersediaan Nutrisi
Dekomposer membutuhkan nutrisi untuk melakukan proses dekomposisinya. Jika jumlah nutrisi kurang, tidak seimbang atau tidak terpenuhi, proses dekomposisi akan terhambat.
3. pH
Beberapa organisme dekomposer memiliki preferensi pH yang spesifik. Jika nilai pH cenderung asam, aktivitas dekomposer juga akan rendah. Rendahnya proses dekomposisi menyebabkan menurunnya kandungan nutrisi pada suatu ekosistem.
Proses Dekomposisi
Proses dekomposisi dipengaruhi beberapa faktor, tetapi oksigen menjadi faktor utama yang memengaruhi alur ini. Proses dekomposisi diawali dengan tahapan penghancuran, pemecahan atau fragmentasi struktur fisik oleh dekomposer terhadap hewan atau tumbuhan yang telah mati.
Kemudian hasil dari proses tersebut akan menyisakan bahan organik mati yang pada akhirnya akan terbentuk serasah dan debris atau detritus berukuran kecil.
Dalam dekomposisi tak hanya berlangsung proses fisika, tetapi juga proses biologis yang dilakukan oleh bakteri. Bakteri melakukan proses dekomposisi secara biologi dengan menghancurkan hasil fragmentasi tersebut secara enzimatik.
ADVERTISEMENT
Melalui mekanisme enzimatik ini, molekul organik kompleks dihancurkan dengan bantuan enzim. Molekul protein yang kompleks tersebut digunakan untuk melakukan autolisis terhadap jaringan mati.
(SA)