Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten dari Pengguna
Apa Itu Pronatalitas? Ini Penjelasan hingga Contoh Negara yang Menerapkannya
11 Februari 2025 11:15 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ada banyak cara yang bisa dilakukan pemerintah dalam mendorong angka kelahiran penduduk dalam suatu populasi, salah satunya dengan menerapkan pronatalitas. Apa itu pronatalitas?
ADVERTISEMENT
Dalam konteks demografi, pronatalitas mengacu pada berbagai upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan jumlah kelahiran, terutama di negara-negara yang populasinya menurun.
Tujuan utama pronatalitas ialah untuk menjaga keseimbangan demografi, memastikan keberlanjutan tenaga kerja, hingga mengatasi tantangan ekonomi akibat penuaan populasi.
Faktor yang Mendorong Kebijakan Pronatalitas
Merujuk buku Manajemen Sumber Daya Manusia oleh Dr. Asmara Indahingwati dan Novianto Eko Nugroho, berikut beberapa faktor yang mendorong pemerintah menetapkan kebijakan pronatalitas.
1. Penurunan Angka Kelahiran
Banyak negara mengalami penurunan angka kelahiran akibat berbagai faktor seperti urbanisasi, pendidikan tinggi, perubahan gaya hidup, dan meningkatnya partisipasi perempuan dalam dunia kerja. Jika angka kelahiran terus menurun, jumlah penduduk produktif akan berkurang dan dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
2. Penuaan Populasi
Negara-negara dengan populasi yang menua, seperti Jepang, Korea Selatan, dan beberapa negara Eropa, menghadapi tantangan dalam menjaga keseimbangan antara jumlah penduduk usia produktif dan lansia. Jika jumlah lansia lebih besar daripada jumlah penduduk muda, akan terjadi peningkatan beban sosial dan ekonomi.
ADVERTISEMENT
3. Menjaga Stabilitas Ekonomi
Populasi yang terus berkurang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi karena jumlah tenaga kerja semakin sedikit. Dengan meningkatkan angka kelahiran, negara dapat memastikan adanya regenerasi tenaga kerja yang cukup untuk mempertahankan stabilitas ekonomi dalam jangka panjang.
4. Meningkatkan Kesejahteraan Sosial
Di beberapa negara, kebijakan pronatalitas diterapkan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dengan cara memberikan insentif ke keluarga yang memiliki anak. Insentif ini bisa berupa subsidi pendidikan, fasilitas kesehatan, hingga tunjangan keluarga.
Contoh Kebijakan Pronatalitas di Berbagai Negara
Beberapa negara telah menerapkan kebijakan pronatalitas untuk mendorong peningkatan angka kelahiran. Berikut beberapa contohnya:
1. Prancis
Prancis dikenal sebagai salah satu negara yang berhasil menerapkan kebijakan pronatalitas. Pemerintah memberikan berbagai insentif ke keluarga dengan anak, seperti tunjangan keluarga, subsidi perawatan anak, dan cuti melahirkan yang panjang bagi ibu pekerja.
ADVERTISEMENT
2. Jepang
Jepang mengalami krisis demografi akibat rendahnya angka kelahiran. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Jepang memberikan insentif keuangan ke pasangan yang memiliki anak, memperpanjang cuti melahirkan, serta meningkatkan akses terhadap layanan penitipan anak agar perempuan lebih mudah kembali bekerja setelah melahirkan.
3. Rusia
Rusia memiliki program Maternity Capital, yakni pemerintah memberikan dana khusus ke keluarga yang memiliki anak kedua dan seterusnya. Dana ini bisa digunakan untuk pendidikan anak, perumahan, atau tabungan pensiun.
4. Korea Selatan
Korea Selatan menghadapi salah satu tingkat kelahiran terendah di dunia. Pemerintah setempat mencoba berbagai strategi, seperti memberikan insentif keuangan, memperbaiki sistem cuti melahirkan, serta mengurangi beban biaya pendidikan agar pasangan muda lebih tertarik memiliki anak.
(NDA)