Konten dari Pengguna

Apa Itu Pronatalitas? Ini Penjelasan hingga Contoh Negara yang Menerapkannya

11 Februari 2025 11:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pronatalitas. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pronatalitas. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Ada banyak cara yang bisa dilakukan pemerintah dalam mendorong angka kelahiran penduduk dalam suatu populasi, salah satunya dengan menerapkan pronatalitas. Apa itu pronatalitas?
ADVERTISEMENT
Dalam konteks demografi, pronatalitas mengacu pada berbagai upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan jumlah kelahiran, terutama di negara-negara yang populasinya menurun.
Tujuan utama pronatalitas ialah untuk menjaga keseimbangan demografi, memastikan keberlanjutan tenaga kerja, hingga mengatasi tantangan ekonomi akibat penuaan populasi.

Faktor yang Mendorong Kebijakan Pronatalitas

Ilustrasi pronatalitas. Foto: Unsplash
Merujuk buku Manajemen Sumber Daya Manusia oleh Dr. Asmara Indahingwati dan Novianto Eko Nugroho, berikut beberapa faktor yang mendorong pemerintah menetapkan kebijakan pronatalitas.

1. Penurunan Angka Kelahiran

Banyak negara mengalami penurunan angka kelahiran akibat berbagai faktor seperti urbanisasi, pendidikan tinggi, perubahan gaya hidup, dan meningkatnya partisipasi perempuan dalam dunia kerja. Jika angka kelahiran terus menurun, jumlah penduduk produktif akan berkurang dan dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

2. Penuaan Populasi

Negara-negara dengan populasi yang menua, seperti Jepang, Korea Selatan, dan beberapa negara Eropa, menghadapi tantangan dalam menjaga keseimbangan antara jumlah penduduk usia produktif dan lansia. Jika jumlah lansia lebih besar daripada jumlah penduduk muda, akan terjadi peningkatan beban sosial dan ekonomi.
ADVERTISEMENT

3. Menjaga Stabilitas Ekonomi

Populasi yang terus berkurang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi karena jumlah tenaga kerja semakin sedikit. Dengan meningkatkan angka kelahiran, negara dapat memastikan adanya regenerasi tenaga kerja yang cukup untuk mempertahankan stabilitas ekonomi dalam jangka panjang.

4. Meningkatkan Kesejahteraan Sosial

Di beberapa negara, kebijakan pronatalitas diterapkan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dengan cara memberikan insentif ke keluarga yang memiliki anak. Insentif ini bisa berupa subsidi pendidikan, fasilitas kesehatan, hingga tunjangan keluarga.

Contoh Kebijakan Pronatalitas di Berbagai Negara

Ilustrasi pronatalitas. Foto: Unsplash
Beberapa negara telah menerapkan kebijakan pronatalitas untuk mendorong peningkatan angka kelahiran. Berikut beberapa contohnya:

1. Prancis

Prancis dikenal sebagai salah satu negara yang berhasil menerapkan kebijakan pronatalitas. Pemerintah memberikan berbagai insentif ke keluarga dengan anak, seperti tunjangan keluarga, subsidi perawatan anak, dan cuti melahirkan yang panjang bagi ibu pekerja.
ADVERTISEMENT

2. Jepang

Jepang mengalami krisis demografi akibat rendahnya angka kelahiran. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Jepang memberikan insentif keuangan ke pasangan yang memiliki anak, memperpanjang cuti melahirkan, serta meningkatkan akses terhadap layanan penitipan anak agar perempuan lebih mudah kembali bekerja setelah melahirkan.

3. Rusia

Rusia memiliki program Maternity Capital, yakni pemerintah memberikan dana khusus ke keluarga yang memiliki anak kedua dan seterusnya. Dana ini bisa digunakan untuk pendidikan anak, perumahan, atau tabungan pensiun.

4. Korea Selatan

Korea Selatan menghadapi salah satu tingkat kelahiran terendah di dunia. Pemerintah setempat mencoba berbagai strategi, seperti memberikan insentif keuangan, memperbaiki sistem cuti melahirkan, serta mengurangi beban biaya pendidikan agar pasangan muda lebih tertarik memiliki anak.
(NDA)