Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Arti dari Kata Ika dalam Semboyan Negara Indonesia
21 September 2021 17:43 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bangsa Indonesia selalu berhubungan dengan keragamannya, baik berupa suku, budaya, agama, bahasa, maupun warna kulit, menjadikan sebagai bangsa yang beragam atau majemuk. Untuk mempersatukan berbagai latar belakang membutuhkan wadah pemersatu bangsa dari segala perbedaannya adalah semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Namun apakah kamu tahu arti kata Ika?
ADVERTISEMENT
Arti Kata Ika dalam Semboyan Negara Indonesia
Sebelum Indonesia bersatu, perbedaan sering kali menjadi alasan utama terjadinya perselisihan maupun peperangan. Kemudian pada abad ke-14 oleh Mpu Tantular dalam Kitab atau Kakawin Sutasoma pada masa Kerajaan Majapahit . Beliau membuat kitab tersebut bertujuan untuk mempersatukan umat beragama Hindu-Siwa dan Buddha.
Mengutip buku berjudul Sejarah Hukum Indonesia karangan Prof. Dr. Sutan Remy Sjahdeini, S.H. (2021: 124), Ika dalam seboyan negara Indonesia memiliki arti juga. Asal muasal kata Ika dalam Semboyan Negara Indonesia yang diambil dalam kitab buatan Sutasuma dalam pupuh 139 bait ke-5 yang mengatakan,
Terjemahan dari Kakawin Sutasoma:
Konon Buddha dan Siwa merupakan dua dzat yang berbeda.
Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali?
ADVERTISEMENT
Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal
Terpecah belahlah itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran.
Pada bait terakhir, mengandung cerminan dari kerajaan Majapahir yang memiliki berbagai agama dalam masyarakat, yang dapat dilihat dari kepercayaan yang dianut serta orientasi bengunan berupa candi.
Kemudian Muhammad Yamin pada sidang pertama BPUPKI bulan Mei dan Juni 1945 menyebutkan kalimat Bhinneka Tunggal Ika. Sehingga kalimat tersebut dijadikan sebagai semboyan bangsa Indonesia yang termuat dalam simbol Pancasila yang dicengram pada kakinya.
Perjalanan Bhinneka Tunggal Ika kemudian diikrarkan pada sumpah pemuda pada tahun 1928. Sumpah pemuda menjadi salah satu bukti dari perilaku yang mendukung persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dengan rasa bangga memiliki tanah air Indonesia.
ADVERTISEMENT
Secara tersurat, Bhinneka Tunggal Ika menunjukkan bahwa bangsa Indonesia mengakui, mencintai, dan menghargai adanya keberagaman jauh sebelum adanya Indonesia sendiri. (MZM)