Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
Arti Paribasa Mata Dijual Ka Peda dalam Bahasa Sunda
13 Februari 2025 13:11 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi arti paribasa mata dijual ka peda. Foto: Pexels](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkyts2tgbkcsjkxm1ym7qxra.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Salah satu peribahasa yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah "mata dijual ka peda". Memahami makna yang terkandung di dalamnya membuat masyarakat menjadi pribadi lebih baik dalam kehidupan sosial. Untuk mengetahui apa arti peribahasa tersebut dalam bahasa Sunda, simak informasinya di bawah ini.
Arti Paribasa Mata Dijual Ka Peda
Peribahasa "mata dijual ka peda" adalah ungkapan dalam bahasa Sunda yang memiliki makna tentang seseorang yang tidak fokus atau tidak waspada terhadap lingkungan sekitarnya. Ungkapan ini dapat digunakan dalam berbagai situasi.
Orang-orang umumnya menggunakan peribahasa ini untuk menegur atau mengingatkan seseorang yang tampak linglung atau kurang konsenterasi sehingga kerap menabrak apa saja.
Dalam buku berjudul Pakeman Basa Sunda: Ulikan Idiomatik Sunda oleh Yayat Sudaryat, peribahasa "mata dijual ka peda" memiliki arti malawung nepi ka teu apal ka nu keur disanghareupan.
ADVERTISEMENT
Peribahasa tersebut menggambarkan orang yang pikirannya sedang tak menentu sehingga tak memperhatikan apa yang ada di hadapannya.
Memahami makna peribahasa ini, mengajarkan kita untuk selalu waspada, berpikir jernih, dan tidak mudah terpengaruh oleh keadaan yang membuat lengah. Dengan begitu, seseorang akan menjalani kehidupan dengan lebih baik dan menghindari kesalahan yang tidak perlu.
Contoh Praktik Paribahasa Mata Dijual Ka Peda
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak situasi yang dapat menggambarkan peribahasa bahasa Sunda, yaitu "mata dijual ka peda." Agar lebih memahami penerapan peribahasa ini, berikut contoh penggunaannya dalam berbagai kondisi sehari-hari:
1. Di Tempat Kerja
Sering kali seseorang yang sedang menghadapi banyak masalah atau tekanan hidup menjadi kurang fokus terhadap apa yang ada di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Misalnya, seorang karyawan mengadapi tekanan pekerjaan bisa saja kehilangan konsentrasi dan tidak memperhatikan hal-hal kecil yang di depannya. Dalam kondisi ini, orang lain mungkin akan menegurnya dengan mengatakan peribahasa tersebut.
2. Di dalam Keluarga
Peribahasa ini juga dapat diterapkan dalam percakapan sehari-hari, seperti di dalam keluar. Seorang ibu bisa menegur anaknya yang asyik bermain ponsel saat berjalan di jalan raya sehingga mengakibatkan kakinya tersandung.
(SA)