Konten dari Pengguna

Aturan Main dan Manfaat Permainan Arung Jeram bagi Anak-anak

20 September 2021 17:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Permainan Arung Jeram. Sumber foto : www.flickr.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Permainan Arung Jeram. Sumber foto : www.flickr.com
ADVERTISEMENT
Melansir dari buku Mengenal Gerakan Pramuka, Tim Esensi, 2020, salah satu kegiatan ekstra kurikuler yang ada di sekolah dan selalu memiliki banyak peminat adalah Pramuka, salah satu alasannya adalah banyak permainan seru yang ada dalam kegiatan ini, termasuk permainan arung jeram.
ADVERTISEMENT
Permainan arung jeram yang dimaksud di sini bukan yang dimainkan di derasnya arus sungai itu ya, melainkan permainan melatih kekompakan yang biasanya dilakukan dalam kelompok Pramuka siaga.
Permainan dalam Pramuka memang merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam kepramukaan. Selain sebagai hiburan dalam kegiatan kepramukaan, permainan ini juga berfungsi sebagai media menyampaikan materi kepramukaan tentang kesetiakawanan antar anggota pramuka, kerjasama tim dan peningkatan jati diri pramuka yang lain.

Aturan Main Permainan Arung Jeram

Secara singkat, materi mengenai permainan arung jeram ini terdapat pada buku Tema 8 Kelas 3 SD Subtema 1 halaman 24-31.
Peralatan yang digunakan dalam permaian arung jeram adalah tali besar dengan diameter 4-5 cm atau seukuran tali perahu, dan panjangnya disesuaikan dengan jumlah pemain. Kedua ujung tali di ikat dengan kuat.
Sumber foto : Flickr.com
Aturan mainnya:
ADVERTISEMENT
Manfaat permainan pramuka arung jeram
Selain dari yang sudah disebutkan di atas, permainan arung jeram dalam Pramuka juga bisa mengajarkan perilaku dalam menyikapi kemenangan atau kekalahan. Setiap permainan akan hadir tim yang menang dan yang kalah.
ADVERTISEMENT
Bagi kelompok yang menang, diharapkan agar tetap bersikap rendah hati, tidak besar kepala atau menjelek-jelekkan kelompok yang kalah. Sebaliknya, kelompok yang kalah juga harus belajar menerima kekalahan sebagai suatu hal yang wajar dan berbesar hati dalam menyikapinya. (DNR)