Konten dari Pengguna

Benua di Dunia dan Teori Pergeseran Benua

21 Desember 2020 19:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tampak Benua di Dunia Foto: dok History - HowStuffWorks
zoom-in-whitePerbesar
Tampak Benua di Dunia Foto: dok History - HowStuffWorks
ADVERTISEMENT
Benua di dunia yang merupakan lapisan padat terluar bumi yang dijadikan tempat tinggal oleh manusia dan makhluk hidup ini memiliki sejarah yang panjang dalam pembentukannya. Terdapat sebuah teori yang menjelaskan bagaimana adanya benua di dunia yang saat ini terbagi menjadi 7 ini. Berikut ini adalah penjelasan sederhana mengenai benua di dunia dan juga teori pergeseran benua.
ADVERTISEMENT

Benua di Dunia dan Sangkutannya dengan Teori Pergeseran Benua

Benua di dunia yang dikelompokkan berdasarkan konvensi atau kesepakatan standar baku ini terbagi menjadi tujuh wilayah umum yang dianggap sebagai benua. Benua di dunia tersebut antara lain Benua Asia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Antarktika, Eropa, dan Australia.
Teori pergeseran benua meyakini bahwa benua pernah terdiri dari satu bagian dataran besar yang disebut dengan Pangea. Keberadaan Pangea ini diyakini ada pada saat sebelum benua terbagi dan terpecah menjadi tujuh wilayah seperti yang kita kenali saat ini. Pangea merupakan superbenua yang pertama kali direkonstruksi oleh ahli geologi.
Alfred Wegener, Pencetus Teori Pergeseran Benua Foto: dok PolarJournal
Benua besar ini disebut dengan Pangea yang berarti seluruh bumi. Nama Pangea ini berasal dari bahasa Yunani Kuno dari kata pan yang berarti seluruh dan Gaia yang berarti bumi. Nama ini diusung pada saat simposium yang diadakan pada 1927 yang dibahas oleh Alfred Wegener dalam teori tentang pergeseran benua.
ADVERTISEMENT
Alfred Wegener yang menjadi pencetus teori pergeseran benua ini menuangkan pemikirannya dalam bukunya yang berjudul The Origin of Continents and Oceans (Die Entstehung der Kontinente und Ozeane), pertama kali diterbitkan pada tahun 1915.
Dalam buku tersebut ahli meteorologi asal Jerman ini menduga bahwa semua benua pada suatu waktu pernah membentuk super benua tunggal yang disebut dengan “Urkontinent” sebelum benua di dunia terpecah dan hanyut pada lokasi seperti yang kita ketahui saat ini.
Teori ini kemudian dibuktikan dengan penelitian Alfred Wegener pada awal abad ke-20. Penelitian Alfred menunjukan distribusi merata pada fosil, pola khas dalam strata batuan di bagian dunia yang padahal saat ini tidak terhubung. Alfred juga menemukan distribusi batu bara yang merata di dunia. Dalam hal distribusi fosil, para arkeolog telah menemukan sisa-sisa fosil yang cocok jika spesies purba di benua dipisahkan oleh ribuan mil lautan.
ADVERTISEMENT
Pengetahuan mengenai benua di dunia dan juga teori pergeseran benua ini dapat Anda jadikan wawasan tambahan mengenai sejarah bumi yang perlu Anda ketahui. (DA)