Berkenalan dengan Suku Asmat Bintuni dan Sentani beserta Asalnya

Konten dari Pengguna
1 Juni 2022 17:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suku Asmat Bintuni dan Sentani, Foto: Unsplash.
zoom-in-whitePerbesar
Suku Asmat Bintuni dan Sentani, Foto: Unsplash.
ADVERTISEMENT
Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki banyak perbedaan, namun tidak membuat satu sama lain menjadi bermusuhan. Perbedaan ini berupa suku, ras, agama, kebudayaan, dan adat istiadat. Salah satu suku yang ada di Indonesia adalah suku Asmat dan Sentani. Lalu suku Asmat Bintuni dan Sentani berasal dari mana?
ADVERTISEMENT
Suku Asmat dan Suku Dani merupakan suku yang berasal dari Pulau Papua. Kedua suku ini merupakan penduduk asli Papua yang mendiami daerah Pegunungan atau dataran tinggi. Populasi suku Asmat mayoritas tersebar di dua wilayah yakni pesisir pantai dan bagian pedalaman. Sementara populasi suku Dani bisa ditemukan di wilayah Pegunungan Tengah.
Suku Asmat Bintuni dan Sentani berasal dari Pulau Papua. Simak penjelasan lengkapnya diartikel berikut.

Suku Asmat Bintuni

Suku Asmat Bintuni dan Sentani, Foto: Unsplash.
1. Penduduk Suku Asmat
Dikutip dari buku Suku Bangsa Dunia dan Kebudayaannya karya Pram (2018: 34), pola hidup, struktur sosial dan keseharian suku Asmat di pesisir dan pedalaman sangatlah berbeda. Populasi di pesisir pantai terbagi dua yakni Suku Bisman dan Suku Simai. Ciri penduduk Asmat bisa dilihat dari fisik yang khas seperti berkulit hitam dan berambut keriting. Sementara rata-rata tinggi badan suku Asmat tergolong di atas rata-rata yakni untuk wanita sekitar 162 cm, sedangkan pria 172 cm.
ADVERTISEMENT
2. Rumah dan Pakaian Adat Suku Asmat
Dikutip dari buku Suku Bangsa Dunia dan Kebudayaannya karya Pram (2018: 39), Suku Asmat juga terkenal dengan rumah adat yakni rumah Jew atau rumah Bujang. Di dalamnya, biasanya tersimpan senjata Suku Asmat yakni tombak, panah untuk berburu, dan noken. Bahan rumah Jew terbuat dari kayu dan atap rumahnya terbuat dari daun sagu atau daun nipah yang telah dianyam masyarakat suku Asmat beramai-ramai. Uniknya, rumah adat suku Asmat biasanya didirikan menghadap arah sungai. Sementara itu, pakaian adat Suku Asmat yakni Rumbai-rumbai.

Suku Sentani

1. Penduduk Suku Sentani
Suku Dani dikenal juga sebagai suku yang menghuni Lembah Baliem yang terletak di pegunungan tengah Papua. Ketinggian lembah ini berada 1.650 meter di atas permukaan laut (mdpl). Suku ini dikenal karena pria-nya mengenakan koteka. Istilah Dani berasal dari 'Ndani, yang berasal dari bahasa Moni yang berarti 'Sebelah Timur Matahari Terbit'. Suku Moni tinggal di pegunungan sebelah barat Lembah Baliem. Istilah ndani ini mereka gunakan untuk menyebut orang atau masyarakat yang tinggal di sebelah timur wilayah mereka.
ADVERTISEMENT
2. Kebiasaan Unik
Berbeda dengan wilayah lainnya, Suku Dani punya kebiasaan mandi yang unik di mana mereka suka mandi di siang hari saat matahari sudah tinggi. Menurut keterangan dari peneliti dari Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto, kebiasaan mandi Suku Dani yang tinggal di perkampungan dekat Sungai Baliem disebabkan oleh suhu udara di siang hari yang terasa hangat dan tidak sedingin di pagi hari. Bagi suku Dani, waktu pagi hari merupakan waktu untuk bekerja. Biasanya mereka beraktivitas di kebun menanam keladi dan ubi jalar. Seusai berkebun barulah mereka mandi di sungai.
Itulah asal suku Asmat Bintuni dan Sentani dari Papua. Indonesia memang begitu kaya akan perbedaan dari suku, ras, agama, kebudayaan, adat istiadat. Namun perbedaan itulah yang mmebuat indah dan dipersatukan dengan Bhinneka Tunggal Ika.(Umi)
ADVERTISEMENT