Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Dalil dan Tata Cara Sholat Istikharah
19 Februari 2021 21:46 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Islam adalah agama yang penuh dengan solusi. Saat dilanda kebingungan dan kebimbangan dalam memilih suatu hal, agama memiliki jalan untuk mempermudah umatnya menemukan jalan keluar. Selain lewat jalan ikhtiar, kita juga disunnahkan untuk melakukan sholat istikharah sebagai saluran dalam meminta petunjuk. Qomaruzzaman Awwab (2008), dalam bukunya, Istikharah for Muslimah, menjelaskan bahwa sholat istikharah dilaksanakan dalam rangka pencarian inspirasi untuk sampai kepada keputusan yang membahagiakan.
ADVERTISEMENT
Lalu kapan waktu sholat istikharah yang tepat dan bagaimana tata cara sholat istikharah dilaksanakan? Apa dalilnya? Temukan jawabannya di bawah ini!
Dalil mengenai Sholat Istikharah
Dikutip dari rumaysho.com, berikut adalah dalil hadist disyariatkannya sholat istikharah.
ADVERTISEMENT
Tata Cara Sholat Istikharah
Sholat istikharah dapat dilakukan siang dan malam hari, walaupun keumumannya adalah di waktu malam, selepas waktu Isya. Tidak seperti sholat tahajud, sholat istikharah dikerjakan tanpa harus tidur terlebih dahulu.
Berikut ini adalah tata cara sholat istikharah yang bisa umat muslim terapkan:
1. Niat sholat istikharah dengan memantapkan kepada satu pilihan.
2. Ketika sudah bertekad akan pilihan tersebut, lanjutkanlah dengan melaksanakan sholat dua rakaat.
3. Selesai sholat, bacalah doa istikharah sebagai berikut: “Allahumma inni astakhiruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyub. Allahumma fa-in kunta ta’lamu hadzal amro (sebut nama urusan tersebut) khoiron lii fii ‘aajili amrii wa aajilih (aw fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii) faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Allahumma in kunta ta’lamu annahu syarrun lii fii diini wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii (fii ‘aajili amri wa aajilih) fash-rifnii ‘anhu, waqdur liil khoiro haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bih”
ADVERTISEMENT
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku beristikhoroh pada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kepada-Mu kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan dan aku tidaklah mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak. Engkaulah yang mengetahui perkara yang ghoib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini (sebut urusan tersebut) baik bagiku dalam urusanku di dunia dan di akhirat, (atau baik bagi agama, penghidupan, dan akhir urusanku), maka takdirkanlah hal tersebut untukku, mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, penghidupan, dan akhir urusanku (baik bagiku dalam urusanku di dunia dan akhirat), maka palingkanlah ia dariku, takdirkanlah yang terbaik bagiku di mana pun itu sehingga aku pun ridho dengannya
ADVERTISEMENT
Lakukanlah pilihan yang diambil diawal, jika memang masih mantap. Tidak perlu menunggu mimpi. Jika pilihan itu baik bagi dirinya, niscaya Allah akan mudahkan segala urusan. Jika ternyata jelek baginya, Allah akan belok pikiran hambanya. (AA)