Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Fungsi dan Peranan Tokoh Politik Etis
6 April 2021 15:57 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Politik etis yang diberlakukan di Hindia Belanda sejak tahun 1901 memberikan dampak positif bagi kemajuan rakyat Indonesia, salah satunya adalah dengan munculnya kaum elite terpelajar, yang diprakarsai oleh beberapa tokoh politik etis. Lantas siapa sajakah yang termasuk tokoh politik etis tersebut? Apa fungsi dan peranannya?
ADVERTISEMENT
Fungsi dan Peranan Tokoh Politik Etis
Keberadaan kaum elit terpelajar melalui Politik Etis menjadi adanya gerakan pembebasan bangsa Indonesia dari penjajahan. Salah satu peranan tokoh politik etis yang memberikan kesadaran terhadap nasib bangsa Indonesia yang dibedakan kedudukannya dalam masyarakat kolonial adalah edukasi.
Pemberlakuan politik etis di Hindia Belanda melahirkan sekolah-sekolah bagi kaum pribumi. Bukan hanya sekolah rendah, namun juga dibangun pula sekolah menengah, sekolah keguruan, dan sekolah tinggi. Namun sayangnya pengajaran di sekolah-sekolah tersebut hanya diperuntukkan bagi anak laki-laki, sedangkan bagi perempuan hanya memperoleh pendidikan di rumah dan di lingkungan keluarga, seperti dijelaskan dalam buku Sejarah Pergerakan Nasional dari Budi Utomo sampai Proklamasi 1908-1945, Suhartono (2001).
Selain edukasi, berikut ini adalah Fungsi dan Kebijakan Politik Etis yang disebut dengan Trias Van deventer:
ADVERTISEMENT
Tokoh-tokoh Politik Etis adalah sebagai berikut:
1. Eduard Douwes Dekker (1820-1887)
Douwes Dekker adalah tokoh Politik Etis yang juga dikenal dengan nama Multatuli. Beliau adalah seorang penulis asal Belanda yang dikenal dengan buku yang berjudul Max Havelaar yang merupakan kritik atas perlaukan buruk penjajah terhadap orang-orang pribumi.
2. Pieter Brooshooft (1845 – 1921)
Tokoh politik etis selanjutnya adalah Pieter Brooshoft yang merupakan seorang wartawan dan sastrawan. Brooshooft menuliskan perjalanannya mengelilingi pulau Jawa pada tahun 1887 dan menuliskan tentang keadaan yang menyedihkan di Hindia Belanda akibat kebijakan tanam paksa.
ADVERTISEMENT
3. Conrad Theodore van Deventer (1857-1915)
Van Deventer merupakan tokoh politik etis lainnya yang dikenal sebagai ahli hukum Belanda.
4. Jacques Henrij Abendanon (1852-1925)
JH Abendanon merupakan tokoh Politik Etis yang merupakan juga sosok Menteri Kebudayaan, Agama dan Kerajinan dari pemerintahan Hindia Belanda tahun 1900-1905.
5. Ernest Douwes Dekker
Ernest Douwes Dekker dikenal pula dengan nama Danudirja Setiabudi, dan merupakan salah satu pejuang kemerdekaan Indonesia yang tergabung dalam Tiga Serangkai yang beranggotakan dr. Tjipto Mangoenkoesoemo dan Suwardi Suryaningrat.
(Adelliarosa)