Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Hal-hal yang Diperbolehkan saat Itikaf bagi Muslim
14 Maret 2025 13:54 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jika tidak menetap di dalam masjid atau tidak disertai dengan niat beribadah pada Allah, seorang muslim yang menjalankannya tak bisa dikatakan sedang beriktikaf. Ketika seseorang telah melakukan niat untuk beriktikaf dia harus memperhatikan adab-adab tertentu agar ibadahnya tidak sia-sia.
Namun, banyak orang yang masih ragu mengenai aktivitas apa saja yang boleh dilakukan selama iktikaf. Artikel ini akan menguraikan beberapa hal yang diperbolehkan saat itikaf tanpa membatalkannya.
Hal-hal yang Diperbolehkan saat Itikaf
Orang yang sedang iktikaf hendaknya memperbanyak ibadah-ibadah sunah, salat, membaca Al-Qur'an, tasbih, tahmid, tahlil, takbir, istigfar, berdoa, membaca selawat pada Rasulullah, serta melakukan ibadah-ibadah lain yang dapat mendekatkan diri pada Allah.
Sementara itu, berdasarkan Buku Pintar Muslim dan Muslimah oleh Rina Ulfatul Hasanah ada beberapa hal perbuatan yang boleh dilakukan, antara lain:
ADVERTISEMENT
1. Keluar masjid karena kebutuhan mendesak
Orang yang beriktikaf diperbolehkan keluar masjid karena kebutuhan mendesak, misalnya, makan, buang air besar ataupun kecil, dan keperluan lain yang tidak bisa dilakukan di dalam masjid asal tidak terlalu lama.
2. Menerima dan melayani orang yang mengunjunginya sampai menghantarkan tamunya hingga keluar pintu masjid
Dalam iktikaf, seseorang tetap boleh berbicara dengan orang lain selama pembicaraan tersebut memiliki manfaat. Ia juga dapat menghantarkan tamunya hingga keluar pintu masjid.
"Dari Shafiyyah, istri Nabi datang kepada Rasulullah untuk mengunjunginya ketika beliau sedang beriktikaf di masjid pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, dan berbicara sebentar kepada Nabi. Kemudian Shafiyyah berdiri dan berbalik seraya diantar Nabi hingga pintu masjid yang menghadap pintu rumah Ummu Salamah." (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Mandi dan berwudu di masjid
Menjaga kebersihan diri selama iktikaf sangat dianjurkan. Seorang muslim diperbolehkan mandi dan berwudu agar tetap nyaman dalam beribadah.
ADVERTISEMENT
"Diriwayatkan dari salah satu orang pelayan Nabi, bahwasannya Nabi melakukan wudu di masjid dengan wudu yang ringan." (HR. Ahmad)
4. Mendirikan tenda atau kemah di belakang masjid untuk beriktikaf
Perbuatan lain yang dibolehkan saat iktikaf adalah mendirikan tenda atau kemah di belakang masjid untuk beriktikaf. "Aisyah mendirikan kemah untuk digunakan sebagai iktikaf Nabi dan hal tersebut adalah perintah Nabi." (HR Muslim)
5. Meletakkan kasur atau dipan di masjid
Selain mendirikan tenda, orang yang sedang beriktikaf juga dapat meletakkan kasur atau dipan. "Umar ra berkata, ketika Nabi beriktikaf di hadapannya dihamparkan kasur untuk beliau atau diletakkan dipan untuknya berada di belakang menara tobat." (HR. Ibnu Madjah)
(SA)