news-card-video
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Hal-hal yang Diperbolehkan saat Itikaf bagi Muslim

14 Maret 2025 13:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi hal-hal yang diperbolehkan saat itikaf. Foto: Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hal-hal yang diperbolehkan saat itikaf. Foto: Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Itikaf merupakan salah satu ibadah sunah yang sangat dianjurkan, terutama di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Ibadah ini dilakukan dengan menetap di masjid dalam rangka mendekatkan diri pada Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Jika tidak menetap di dalam masjid atau tidak disertai dengan niat beribadah pada Allah, seorang muslim yang menjalankannya tak bisa dikatakan sedang beriktikaf. Ketika seseorang telah melakukan niat untuk beriktikaf dia harus memperhatikan adab-adab tertentu agar ibadahnya tidak sia-sia.
Namun, banyak orang yang masih ragu mengenai aktivitas apa saja yang boleh dilakukan selama iktikaf. Artikel ini akan menguraikan beberapa hal yang diperbolehkan saat itikaf tanpa membatalkannya.

Hal-hal yang Diperbolehkan saat Itikaf

Ilustrasi hal-hal yang diperbolehkan saat itikaf. Foto: Foto: Pexels
Orang yang sedang iktikaf hendaknya memperbanyak ibadah-ibadah sunah, salat, membaca Al-Qur'an, tasbih, tahmid, tahlil, takbir, istigfar, berdoa, membaca selawat pada Rasulullah, serta melakukan ibadah-ibadah lain yang dapat mendekatkan diri pada Allah.
Sementara itu, berdasarkan Buku Pintar Muslim dan Muslimah oleh Rina Ulfatul Hasanah ada beberapa hal perbuatan yang boleh dilakukan, antara lain:
ADVERTISEMENT

1. Keluar masjid karena kebutuhan mendesak

Orang yang beriktikaf diperbolehkan keluar masjid karena kebutuhan mendesak, misalnya, makan, buang air besar ataupun kecil, dan keperluan lain yang tidak bisa dilakukan di dalam masjid asal tidak terlalu lama.

2. Menerima dan melayani orang yang mengunjunginya sampai menghantarkan tamunya hingga keluar pintu masjid

Dalam iktikaf, seseorang tetap boleh berbicara dengan orang lain selama pembicaraan tersebut memiliki manfaat. Ia juga dapat menghantarkan tamunya hingga keluar pintu masjid.
"Dari Shafiyyah, istri Nabi datang kepada Rasulullah untuk mengunjunginya ketika beliau sedang beriktikaf di masjid pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, dan berbicara sebentar kepada Nabi. Kemudian Shafiyyah berdiri dan berbalik seraya diantar Nabi hingga pintu masjid yang menghadap pintu rumah Ummu Salamah." (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Mandi dan berwudu di masjid

Menjaga kebersihan diri selama iktikaf sangat dianjurkan. Seorang muslim diperbolehkan mandi dan berwudu agar tetap nyaman dalam beribadah.
ADVERTISEMENT
"Diriwayatkan dari salah satu orang pelayan Nabi, bahwasannya Nabi melakukan wudu di masjid dengan wudu yang ringan." (HR. Ahmad)

4. Mendirikan tenda atau kemah di belakang masjid untuk beriktikaf

Perbuatan lain yang dibolehkan saat iktikaf adalah mendirikan tenda atau kemah di belakang masjid untuk beriktikaf. "Aisyah mendirikan kemah untuk digunakan sebagai iktikaf Nabi dan hal tersebut adalah perintah Nabi." (HR Muslim)

5. Meletakkan kasur atau dipan di masjid

Selain mendirikan tenda, orang yang sedang beriktikaf juga dapat meletakkan kasur atau dipan. "Umar ra berkata, ketika Nabi beriktikaf di hadapannya dihamparkan kasur untuk beliau atau diletakkan dipan untuknya berada di belakang menara tobat." (HR. Ibnu Madjah)
(SA)