Hari Pahlawan dan Sejarah Pertempuran Surabaya

Konten dari Pengguna
21 Januari 2021 9:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tampilan Pertempuran Surabaya, Sumber: Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tampilan Pertempuran Surabaya, Sumber: Kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingatinya sebagai Hari Pahlawan. Tahukah kamu, jika Hari Pahlawan itu ditetapkan setelah adanya Pertempuran Surabaya sebagai bagian dari perjuangan bangsa Indonesia mempertahanan kemerdekaannya?
ADVERTISEMENT
Pertempuran Surabaya bermula dari keinginan para pejuang kemerdekaan Indonesia di Surabaya pada tahun 1945.
Saat itu, tentara Inggris yang tergabung dalam Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) bersama tentara Netherlands Indies Civil Administration (NICA) datang ke Surabaya. Mereka bertugas untuk melucuti tentara Jepang yang telah menyerah kepada Sekutu.
Bersamaan dengan tugas untuk memulangkan tentara Jepang, AFNEI dan NICA juga diiringi tugas untuk mengembalikan Indonesia menjadi jajahan Belanda. Hal ini memicu kemarahan warga Surabaya.
Ketika bendera Belanda dikibarkan kembali di Hotel Yamato pada 18 September 1945, keesokan harinya bendera itu disobek dan digantikan oleh bendera Merah Putih. Insiden ini memanaskan suasana dan 27 Oktober terjadi pertempuran pertama antara Indonesia dan tentara Inggris.
ADVERTISEMENT
Sempat terjadi gencatan senjata yang ditandatangani pada 29 Oktober, namun bentrok masih terus terjadi. Pertempuran ini memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, pemimpin tentara Inggris di Surabaya.

Hari Pahlawan dan Sejarah Pertempuran Surabaya

Pertempuran Surabaya mengakibatkan terbunuhnya Mallaby. Hal ini membuat Inggris marah dan mengultimatum pihak Indonesia untuk menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI dan NICA, serta menyerahkan persenjataan paling lambat pukul 06.00 WIB tanggal 10 November 1945.
Namun, bukannya takut dan menyerah, pemuda Indonesia malah semakin berapi-api untuk melawan Sekutu. Pada pagi hari di 10 November, tentara Inggris melancarkan serangan dan dibalas dengan perlawanan dari pasukan dan milisi Indonesia.
Pertempuran hari itu digerakkan oleh banyak tokoh yang salah satunya kita kenal dengan Bung Tomo. Tokoh lainnya seperti KH Hayim Asyari dan KH Wahab Hasbullah ikut serta dalam perang hari itu.
ADVERTISEMENT
“Serangan nekat pasukan bunuh diri pejuang Indonesia yang hanya menggunakan granat di tangan banyak meluluhlantakan tank-tank raksasa milik Inggris,” ujar sejarahwan Moehkardi. Pemuda Indonesia bahkan melakukan bom bunuh diri untuk menghentikan tank raksasa milik Inggris.
Pertempuran ini berlangsung cukup panjang hingga baru mereda dalam sekitar tiga minggu. Diperkirakan 16.000 pejuang Indonesia gugur dalam Pertempuran Surabaya. Kehilangan yang besar itu lantas menularkan semangat kemerdekaan ke daerah lain di Indonesia.
Sebagai bentuk penghormatan atas tindakan heroik para pejuang dalam mepertahankan kemerdekaan Indonesia, tanggal 10 November lantas ditetapkan pemerintah sebagai Hari Pahlawan dengan Keppres Nomor 316 tahun 1959.
Itulah sejarah singkat dari Pertempuran Surabaya, semoga informasi ini dapat membantu.
(Linda Fahira Putri)
ADVERTISEMENT