Hikmah Belajar Tafsir Ibnu Katsir dan Penjelasannya

Tafsir Ibnu Katsir merupakan tafsir yang memiliki kualitas terbaik menurut sebagian ulama. sumber gambar: pixabay.com

Penafsiran Al-Quran sudah ada bahkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Hingga kini, penafsiran kitab suci umat Islam tersebut masih berlanjut bahkan hingga di masa depan nanti. Hal ini tentunya telah melahirkan kekayaan sejarah dan mendukung perkembangan ilmu-ilmu Qur’an, khusunya tafsir.

Dalam perkembangannya, ada banyak karya tafsir Al-Qur’an yang dibuat untuk memudahkan manusia dalam memahami makna dan kandungan ayat-ayat Al-Qur’an. Salah satu karya tersebut adalah Tafsir Ibnu Katsir.

Dalam sebuah karya ilmiah berjudul Hikmah dalam Tafsir Ibnu Katsir oleh Fadilah Hasan (2020:4), Ibnu Katsir merupakan ahli tafsir bi al-ma’tsur yang menurut banyak ulama paling sahih riwayatnya.

Beberapa keunggulan Tafsir Ibnu Katsir yaitu Ibnu Katsir menafsirkan Alquran dengan Al-Qur’an, Al-Qur’an dengan sunnah Rasulullah, Al-Qur’an dengan pendapat para sahabat Nabi serta Al-Qur’an dengan rujukan pendapat para tabi’in dan ulama salaf sahih.

Hikmah Belajar Tafsir Ibnu Katsir

Ibnu Katsir merupakan seorang cendekiawan Islam yang telah menghasilkan banyak karya tafsir Al-Qur’an. Salah satu karya monumentalnya yaitu Tafsir Al-Qur’an al-Azim yang populer di seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia.

Terlepas dari popularitas karyanya, ada banyak hikmah yang bisa dipelajari dari tafsir Ibnu Katsir. Beberapa hikmah tersebut diantaranya sebagai berikut:

1. Belajar Berbagai Bidang Keilmuan Islam

Ibnu Katsir dikenal sebagai ahli ilmu tafsir Al-Qur’an, tokoh Hadist, ahli fiqih dan sejarawan. Ia telah menduduki posisi yang begitu tinggi dalam sisi keilmuan dan disaksikan sendiri oleh para alim ulama.

Dengan mempelajari Tafsir Ibnu Katsir, maka kita berkesempatan untuk belajar berbagai bidang ilmu yang tertuang dalam karya-karya tafsirnya.

2. Memahami Alquran dengan Cara yang Mudah

Ibnu Katsir menawarkan cara/metode belajar memahami Al-Qur’an secara mudah dalam Tafsir Al-Qur’an al-Azim dan Fadhail Al-Qur’an. Dalam tafsir tersebut terdapat empat tahap, yakni menafsirkan Al-Qur’an dengan Al-Qur’an, Al-Qur’an dengan sunnah Rasulullah, Al-Qur’an dengan pendapat para sahabat Nabi serta Al-Qur’an dengan rujukan pendapat para tabi’in dan ulama salaf sahih.

3. Mendapatkan Sumber Rujukan yang Sahih

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa tafsir Ibnu Katsir termasuk salah satu tafsir yang terbaik. Sementara itu, Imam As-Suyuthi r.a menilai bahwasanya tafsir ini begitu menakjubkan dan belum ada ulama yang mampu menandinginya. Dengan belajar tafsir melalui karya Ibnu Katsir ini, kita berkesempatan untuk memperoleh pembelajaran Al-Qur’an yang sahih dan berkualitas.