Konten dari Pengguna

Hukum Bacaan Tafkhim dalam Tajwid

16 September 2023 18:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi hukum bacaan tafkhim. Sumber: pexels.com/Alena Darmel
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hukum bacaan tafkhim. Sumber: pexels.com/Alena Darmel
ADVERTISEMENT
Hukum bacaan tafkhim adalah salah satu ketentuan dalam ilmu tajwid. Ilmu tajwid adalah ilmu yang mempelajari cara membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Bagi umat Muslim, penting untuk mempelajari ilmu tajwid agar lebih lancar membaca Al-Quran.
ADVERTISEMENT
Terdapat banyak ketentuan dalam ilmu tajwid. Hukum-hukum dalam ilmu tajwid antara lain izhar, idgham ikhfa, iqlab, tarqiq, tafkhim, ghunnah, mad, dan qashar. Semua hukum bacaan itu perlu diketahui agar semakin lancar dan tepat dalam membaca Al-Quran.

Hukum Bacaan Tafkhim

Ilustrasi hukum bacaan tafkhim. Sumber: pexels.com/Alena Darmel
Mengutip buku Dasar-dasar Ilmu Tajwid, Dr. Marzuki, M.Ag. dan Sun Choirul Ummah, S.Ag, M.S.I (2021: 30), ilmu tajwid adalah ilmu tentang kaidah serta cara-cara membaca Al-Quran dengan cara mengeluarkan huruf dan makhrajnya serta memberi hak dan mustahaqnya dengan baik dan benar.
Tujuan mempelajari ilmu tajwid adalah supaya dapat membaca ayat-ayat Al Quran dengan baik (fashih) sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah SAW serta dapat memelihara lisannya dari kesalahan-kesalahan ketika membaca Al-Quran.
ADVERTISEMENT
Ilmu tajwid memiliki tujuan untuk menjaga kemurnian Al-Quran terutama dalam pembacaannya, dari terjadinya perubahan dan kesalahan dalam pengucapan huruf Arab yang mencakup tiga hal penting:
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, salah satu hukum bacaan dalam tajwid adalah tafkhim. Kata tafkhim berasal dari bahasa Arab Al-Tafkhim yang berarti Al-Tasmin (menggemukkan/menebalkan). Menurut istilah ilmu tajwid, tafkhim berarti ungkapan tentang ketebalan yang masuk pada suara huruf ketika diucapkan sehingga memenuhi mulut dengan gemanya.
Selain tafkhim ada pula hukum bacaan tarqiq. Kedua hukum bacaan tersebut biasanya membahas tentang hukum bacaan terkait hukum lam dan huruf ra serta huruf-huruf lain yang dibaca tebal dan tipis.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan tafkhim dan tarqiq, huruf-huruf hijaiyah dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

Huruf-Huruf yang Dibaca Tafkhim

Ilustrasi hukum bacaan tafkhim. Sumber: pexels.com/Alena Darmel
Huruf-huruf yang selamanya dibaca tebal (tafkhim), yaitu huruf-huruf isti'la berjumlah tujuh huruf. Mengutip buku panduan Lengkap Belajar Ilmu Tajwid Otodidak oleh Muhammad Isham Muflih Al Qudhat (2020: 106), berdasarkan kuat dan lemahnya, huruf isti'la dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sebagai berikut:

1. Kelompok Pertama

Huruf-huruf yang memiliki sifat isti'la dan itbaq. Ada empat huruf yaitu shad, dhad, tha', dan zha.

2. Kelompok Kedua

Huruf-huruf yang hanya memiliki sifat isti'la. Ada tiga huruf, yaitu qaf, ghain, dan kha.
Huruf pada kelompok pertama lebih kuat dari kelompok kedua karena huruf pada kelompok pertama termasuk dalam kelompok ithbaq. Sifat ithbaq adalah kuat, berbeda dengan sifat infitah (kebalikan dari ithbaq). Urutan terkuat dari hukum tafkhim adalah tha', dhad, shad, zha', qaf, ghain, dan kha.
ADVERTISEMENT
Semua huruf tersebut dibaca tafkhim hanya saja keadaan tafkhimnya tidak selalu berada pada tingkat yang sama. Derajat tafkhim berbeda-beda tergantung pada harakat hurufnya atau harakat huruf sebelumnya.
Itulah penjelasan mengenai hukum bacaan tafkhim dalam tajwid. Semoga dapat menambah wawasan mengenai tajwid dan cara membaca Al-Quran dengan baik. (IND)