Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
28 Ramadhan 1446 HJumat, 28 Februari 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Kapan Nun Sukun atau Tanwin Dibaca Idgham Bighunnah? Ini Penjelasannya
27 Februari 2025 14:14 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam ilmu tajwid , idgham bighunnah merupakan salah satu hukum membaca Al-Qur'an ketika nun sukun (نْ) atau tanwin (ــًــ ٍــ ٌــ) bertemu dengan huruf hijaiyah tertentu.
ADVERTISEMENT
Secara bahasa, idgham berarti memasukkan atau meleburkan. Sedangkan bighunnah berasal dari kata "ghunnah," yang berarti suara dengung yang keluar dari rongga hidung.
Jadi, idgham bighunnah adalah hukum tajwid yang terjadi ketika nun sukun atau tanwin melebur ke dalam huruf berikutnya dengan disertai dengung selama sekitar dua harakat (dua ketukan).
Bacaan ini penting untuk diperhatikan karena memengaruhi kelancaran dan keindahan dalam membaca Al-Qur'an. Untuk mengetahui kapan nun sukun atau tanwin dibaca idgham bighunnah, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Kapan Nun Sukun atau Tanwin Dibaca Idgham Bighunnah?
Dikutip dari buku Panduan Tahsin, Tajwid, dan Tahfizh untuk Pemula karya Raisya Maula Ibnu Rusyd, idgham bighunnah terjadi ketika nun sukun atau tanwin bertemu dengan empat huruf berikut:
ADVERTISEMENT
ي (Ya), ن (Nun), م (Mim), و (Wau)
Artinya, jika nun sukun atau tanwin berada di akhir kata pertama dan huruf idgham berada di awal kata kedua, hukum bacaannya adalah idgham bighunnah.
Cara membacanya adalah dengan meleburkan bunyi nun sukun atau tanwin ke dalam huruf setelahnya dan mendengungkannya selama dua harakat.
Namun, jika nun sukun atau tanwin dan huruf idgham berada dalam satu kata yang sama, hukum ini tak berlaku, melainkan disebut sebagai izhar mutlaq.
Contoh Idgham Bighunnah dalam Al-Qur'an
Memahami dan menerapkan hukum idgham bighunnah dengan benar akan membantu meningkatkan kelancaran dan keindahan dalam membaca Al-Qur’an.
ADVERTISEMENT
Agar semakin paham, berikut beberapa contoh bacaan idgham bighunnah dalam Al-Qur'an yang dituliskan dalam buku Ilmu Tajwid Lengkap karya Syaikh Utsman bin Hasan:
1. Idgham Bighunnah dengan Huruf "ي" (Ya)
وُجُوهٌۭ يَوْمَئِذٍۢ نَّاضِرَةٌۭ (QS. Al-Qiyamah: 22)
خَيْرٌۭ يَّوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ (QS. Al-Baqarah: 282)
Pada contoh di atas, tanwin bertemu dengan huruf "ي", sehingga dibaca dengan dengung selama dua harakat.
2. Idgham Bighunnah dengan Huruf "ن" (Nun)
وَمَنْ يَعْمَلْ (QS. An-Nisa: 123)
سَمِيعٌۭ نَّصِيرٌۭ (QS. An-Nisa: 58)
Di sini, nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf "ن", sehingga dibaca dengan mendengung.
3. Idgham Bighunnah dengan Huruf "م" (Mim)
عَلِيمٌۭ مُّقِيمٌۭ (QS. Al-Ma'idah: 97)
غَفُورٌۭ مَّجِيدٌۭ (QS. Hud: 73)
Pada contoh di atas, tanwin bertemu dengan huruf "م", sehingga terjadi idgham bighunnah.
4. Idgham Bighunnah dengan Huruf "و" (Wau)
عَذَابٌۭ وَأَلِيمٌۭ (QS. Al-Baqarah: 10)
عَلِيمٌۭ وَّحَكِيمٌۭ (QS. At-Tawbah: 60)
Pada contoh ini, tanwin bertemu dengan huruf "و", sehingga dibaca dengan dengung.
ADVERTISEMENT
(NDA)