Kerajaan Tarumanegara: Kumpulan Peninggalan Prasasti Beserta Isi Tulisannya

Konten dari Pengguna
16 Desember 2020 15:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Prasasti Peninggalan Kerajaan Tarumanegara, Foto: Dok. cimanggubogor.com
zoom-in-whitePerbesar
Prasasti Peninggalan Kerajaan Tarumanegara, Foto: Dok. cimanggubogor.com
ADVERTISEMENT
Kerajaan Tarumanegara merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesia. Berkuasa mulai dari abad ke-4 hingga abad ke-7 Masehi, kerajaan ini berpusat di Jawa Barat, tepatnya di antara sungai Citarum dan Cisadane yang kini berada di dekat Kota Bogor.
ADVERTISEMENT
Bukan tanpa arti, nama Tarumanegara berasal dari dua kata, yakni taruma dan nagara. Kata taruma berasal dari nama sungai yang membelah Jawa Barat, yaitu Ci Tarum. Sedangkan kata nagara memiliki arti kerajaan atau negara.
Kerajaan Hindu beraliran Wisnu ini meninggalkan banyak catatan sejarah dan peninggalan artefak di sekitar lokasi kerajaan. Dari berbagai peninggalan yang ditemukan, salah satunya yang terbanyak adalah prasasti. Prasasti-prasasti ini berisi catatan seputar kerajaan, yang dipahat dalam sebuah batu dan ditulis dengan Bahasa Sansekerta dan aksara Pallawa.
Penasaran apa saja prasasti dari Kerajaan Tarumanegara beserta isinya? Simak ulasannya di bawah ini!

1. Prasasti Kebon Kopi (Prasasti Tapak Gajah)

Prasasti Kebun Kopi pada awalnya ditemukan di Kampung Muara Hilir, Cibungbulan, Bogor. Prasasti ini juga disebut sebagai Prasasti Tapak Gajah karena diapit oleh sepasang gambar kaki telapak gajah. Karena pahatan pada prasasti ini tidak terlalu dalam, maka para peneliti cukup sulit untuk membaca tulisannya. Berikut adalah isi tulisan yang berhasil terbaca:
ADVERTISEMENT
“Disini nampak sepasang tapak kaki… yang seperti Airwata, gajah penguasa taruma (yang) agung dalam… dan kejayaan”.

2. Prasasti Jambu (Prasasti Koleangkak)

Persis seperti namanya, prasasti ini ditemukan di kawasan perkebunan jambu yang berada di Bukit Koleangkak, Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah isi tulisan yang tertera dalam Prasasti Jambu:
“Gagah, mengagumkan, dan jujur terhadap tugasnya adalah pemimpin manusia yang tiada taranya, yang termasyhur Sri Purnawarman, yang sekali waktu (memerintah) di Taruma dan baju zirahnya yang terkenal (warman). Tidak dapat ditembus sejuta musuh. Ini adalah sepasang tapak kakinya yang senantiasa berhasil menggempur kota-kota musuh, hormat kepada pangeran, tetapi merupakan duri dalam daging bagi musuh-musuhnya”.

3. Prasasti Ciaruteun

Seperti namanya, Prasasti Ciaruteun ditemukan di Desa Ciaruteun, Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Prasasti ini terbagi menjadi dua bagian, yakni Prasasti Ciaruteun A yang terdiri atas empat baris puisi India, dan Prasasti Ciaruteun B yang berisikan goresan telapak kaki dan motif laba-laba yang hingga saat ini belum diketahui maknanya. Berikut adalah isi dari puisi India yang tertulis pada Prasasti Ciaruteun A:
ADVERTISEMENT
“Inilah sepasang (telapak) kaki, yang seperti (telapak kaki) Dewa Wisnu. Ialah telapak kaki Yang Mulia Purnawarman. Raja di negara Taruma (Tarumanegara). Raja yang gagah berani di dunia”.

4. Prasasti Cidanghiang (Prasasti Munjul)

Prasasti ini ditemukan Sungai Cidanghiang, yang berada di Desa Lebak, Kecamatan Munjul, Pandeglang. Meski permukaan prasasti ini cukup banyak tertutup lumut, namun tulisan pada prasasti ini masih dapat terbaca. Berikut isinya:
“Inilah (tanda) keperwiraan, keagungan, dan keberanian yang sesungguhnya dari Raja Dunia. Yang Mulia Purnawarman, yang menjadi panji sekalian raja-raja”.
(RYFA)