Keunikan Pakaian Adat Kalimantan Barat beserta Aksesoris dan Maknanya

Konten dari Pengguna
14 September 2021 8:07 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pakaian adat Kalimantan Barat. Foto: Kemdikbud RI
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pakaian adat Kalimantan Barat. Foto: Kemdikbud RI
ADVERTISEMENT
Suku Dayak yang menetap di Kalimantan Barat memiliki banyak keunikan, mulai dari upacara adat hingga keunikan pakaian adat Kalimantan Barat.
ADVERTISEMENT
Pakaian adat sendiri merupakan representasi berwujud bahan dari sebuah kebudayaan. Baju adat memiliki nilai penting dalam merepresentasikan warisan, sejarah, dan keberhasilan masyarakat dalam fase peradaban tertentu.
Keberadaan pakaian adat dinilai sebagai upaya untuk mempertahankan dan melestarikan budaya. Dengan pakaian adat, masyarakat akan bisa membaca dan mengambil nilai positif yang terkandung dalam simbol budaya tersebut.
Baju adat di daerah tertentu biasanya diidentikan dengan hal-hal yang tumbuh dan berkembang di daerah tersebut. Misalnya, pakaian adat Kalimantan Barat erat kaitannya dengan hal-hal yang berhubungan dengan kebudayaan Suku Dayak maupun Suku Melayu.
Agar menambah pengetahuan seputar pakaian adat Kalimantan Barat, simak pembahasan berikut ini yang dirangkum dari berbagai sumber.
Ilustrasi aksesoris pakaian adat Kalimantan Barat. Foto: Pixabau

Apa Saja Nama Pakaian Adat Kalimantan Barat?

Apa baju khas Kalimantan Barat? Mengutip dalam buku Kreasi Plastisin: Pakaian Adat Nusantara terbitan Dougal Dixon, pakaian adat Kalimantan Barat dibagi menjadi tiga macam dan masing-masing memiliki nama yang berbeda-beda.
ADVERTISEMENT

1. Pakaian Adat King Baba - Suku Dayak

Penamaan pakaian ini berasal bahasa Dayak yang terdiri atas kata king yang artinya pakaian dan baba berarti laki-laki. Pakaian adat ini terbuat dari kulit tanaman bernama ampuro atau kayu kapur.
Kayu kapur adalah tumbuhan asli Kalimantan yang memiliki kandungan serat cukup tinggi. Dalam pembuatannya, pertama-tama kulit kayu kapur akan diambil bagian seratnya, kemudian serat tersebut dijemur di bawah sinar matahari.
Selanjutnya, serat dihias dengan lukisan bercorak khas Suku Dayak. Lukisan yang paling sering dijumpai pada pakaian King Baba adalah lukisan burung enggang.
Dalam kepercayaan yang berkembang di Suku Dayak, burung enggang merupakan simbol dari penguasa alam atas (Matahala dan Pahotara). Suku Dayak percaya, bahwa burung ini akan datang pada saat yang genting.
ADVERTISEMENT
Setelah dihias dengan lukisan, serat kayu akan dibentuk menjadi pakaian seperti rompi dan penutup kaki. Pemakaian King Baba juga dilengkapi dengan ikat kepala bermotif khas yang berasal dari bulu burung enggang gading. Tak lupa, pakaian adat ini dilengkapi dengan senjata tradisional suku Dayak bernama Mandau.

2. Pakaian Adat King Bibinge - Suku Dayak

Pakaian adat Kalimantan Barat yang dikenakan wanita disebut dengan King Bibinge. Secara bahan dan proses pembuatannya, pakaian ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan pakaian King Baba.
Perbedaannya hanya terletak pada model pakaiannya yang lebih tertutup di bagian dada, serta tambahan penggunaan stagen (semacam korset), kain bawahan, manik-manik, dan aksesoris.
Salah satu aksesorisnya terletak pada bagian tangan yang dinamakan jerat tangan. Uniknya, jerat tangan terbuat dari lilitan akar tanaman yang dipercaya sebagai pencegah dari segala bencana.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya jerat tangan, kalung yang dibuat dari akar kayu dan beberapa tulang hewan juga dipercaya mampu menjauhkan roh-roh halus yang mengganggu.
Adapun beberapa perhiasan yang berasal dari Kalimantan Barat antara lain semacam gelang yang dinamakan tajuk bulu tantawan, tajuk bulu area, galang pasan manik, galling gading, dan masih banyak lagi.

3. Pakaian Adat Buang Kuureng - Melayu Sambas

Pakaian adat Kalimantan Barat satu ini juga memiliki kesamaan dengan pakaian adat yang terdapat di beberapa daerah Melayu lainnya.
Didasarkan pada adat Suku Melayu, pakaian Sambas atau Buang Kuureng dicirikan berlengan panjang dengan menggunakan kain songket khas Kalimantan Barat.
Untuk laki-laki, mereka akan menggunakan kopiah berwarna hitam. Sementara untuk perempuan, bajunya panjang dengan bawahan kain tenunan. Tidak hanya kaya akan filosofi, pakaian serta perhiasan-perhiasan pakaian adat Melayu Sambas juga indah secara estetika.
Ilustrasi pakaian adat Kalimantan Barat yang berasal dari Suku Dayak. Foto: Pixabay

Apa Keunikan dari Baju Adat Kalimantan Barat?

Dalam perihal berpakaian, adat Kalimantan Barat banyak terinspirasi dari kebudayaan Suku Dayak dan Suku Melayu. Sebab, letak provinsi ini berbatasan langsung dengan negara bagian Serawak Malaysia, Laut Jawa, Laut Natuna, Selat Karimata dan Semenanjung Malaysia.
ADVERTISEMENT
Menurut e-modul Sosiologi SMA/MA Kelas XII oleh Drs. Puji Raharjo, M.M., dijelaskan bahwa pada zaman dahulu Suku Melayu Sambas merupakan bagian dari sebuah kesultanan yang ada bersamaan dengan kerajaan Islam lainnya di Pulau Kalimantan.
Suku Melayu Sambas juga masih tergolong satu rumpun dengan Suku Melayu yang ada di Malaysia. Pada sebuah sensus yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 silam menyatakan bahwa suku ini adalah sub suku dari Suku Dayak.
Namun, kedua suku yang mendominasi wilayah Kalimantan Barat tersebut mempunyai banyak perbedaan pakaian adat, baik dari segi model, bahan, dan aksesoris.
Pada dasarnya, antara Suku Dayak dan Suku Melayu Sambas memiliki karakteristik masing-masing. Dalam pemakaian baju adat Suku Dayak untuk laki-laki dan perempuan dicirikan dengan beberapa hal.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Pintar 34 Provinsi di Indonesia tulisan Kurniawan Dinihari, biasanya pakaian adat laki-laki menggunakan baju tanpa lengan, celana sebatas lutut, dan kain yang berfungsi sebagai ikat pinggang. Tidak hanya itu, tambahan berupa perhiasan dan tutup kepala dari bulu burung enggang tak boleh ketinggalan.
Para perempuannya mengenakan baju berlengan dengan kain yang menutupi pada bagian dadanya. Penggunaan perhiasan juga dipakai pada bagian kepala serta aksesoris berupa kalung, manik manik, ataupun gelang.
Lain halnya dengan pakaian adat Melayu Sambas atau Buang Kuureng, terdapat pakaian dengan lengan panjang maupun pendek. Pakaian berlengan pendek dikenal dengan Kuurung Sapek tangan dan yang panjang dinamakan dengan Kuurung Langke Tangan.
Ilustrasi keanekaragaman pakaian adat Kalimantan Barat. Foto: Kemdikbud RI

Apa Saja Aksesoris Pakaian Adat Kalimantan Barat?

R. Toto Sugiarto dalam bukunya Ensiklopedi Seni Dan Budaya 3: Pakaian Nusantara menyatakan, bahwa pakaian adat Kalimantan Barat dilengkapi dengan aneka macam aksesoris etnis sebagai berikut:
ADVERTISEMENT

Makna Warna Pakaian Adat Suku Dayak

Merujuk pada buku DAYAK CULTURE-BASED TEXTBOOK In Bilingual: English and Indonesia milik Satyawati Surya, pakaian adat Kalimantan Barat, terlebih Bulang Manik dan King Manik memadukan aneka warna yang ternyata memiliki makna tertentu. Adapun maknanya yang dimaksud, yaitu:
ADVERTISEMENT
(BRP & VIO)