Latar Belakang dan Kronologi Peristiwa Rengasdengklok Tahun 1945

Konten dari Pengguna
16 Agustus 2021 13:00 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peristiwa Rengasdengklok. Sumber: commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Peristiwa Rengasdengklok. Sumber: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Peristiwa Rengasdengklok terjadi sehari sebelum pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, tepatnya pada tanggal 16 Agustus 1945. Dalam sejarah bangsa Indonesia, peristiwa ini menjadi salah satu yang paling membekas, terutama bagi para tokoh yang terlibat dan golongan muda yang selalu mendesak golongan tua agar mempercepat kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT

Latar Belakang Peristiwa Rengasdengklok

Rengasdengklok merupakan peristiwa yang mempunyai keterkaitan terhadap pengumuman proklamasi kemerdekaan Indonesia. Soekarno dan Hatta tidak ingin salah langkah dalam proses pengambilan keputusan, tetapi golongan muda terus mendesak Soekarno-Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Mengutip dari buku Peristiwa Rengasdengklok karya Her Suganda (2013), pada saat itu Soekarno dan Hatta berpendapat bahwa:
“Kemerdekaan Indonesia yang datangnya dari pemerintahan Jepang atau dari hasil perjuangan bangsa Indonesia sendiri tidak menjadi soal karena Jepang sudah kalah. Kini kita menghadapi serikat yang berusaha akan mengembalikan kekuasaan Belanda di Indonesia. karena itu, untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia diperlukan suatu revolusi yang terorganisasi.”
Hal itu menjadi latar belakang Soekarno dan Hatta ingin membicarakan perihal kemerdekaan terlebih dulu dalam rapat PPKI sembari menanti kabar terbaru dari pemerintah Jepang.
Peristiwa Rengasdengklok. Sumber: commons.wikimedia.org
Kronologi Peristiwa Rengasdengklok
ADVERTISEMENT
Para tokoh dari golongan muda kemudian membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok yang berada di dekat Karawang. Pengamanan pun berjalan dengan lancar karena dibantu oleh Latief Hendraningrat yang merupakan prajurit PETA berpangkat Komandan Kompi.
Tepat pada pukul 04.30 di tanggal 16 Agustus 1945, Soekarno bersama Fatmawati dan putra sulungnya dibawa ke rumah warga keturunan Tionghoa bernama Jiauw Ki Song. Aksi penculikan ini bertujuan untuk menekan Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamirkan kemerdekaan.
Selanjutnya tokoh golongan tua datang ke Rengasdengklok untuk menjemput keduanya dan membawanya ke Jakarta untuk membicarakan rencana deklarasi kemerdekaan di kediaman Laksamana Muda Maeda sekaligus melakukan perumusan teks proklamasi. Pada keesokan harinya, tepat tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta membacakan teks proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Indonesia berhasil meraih kemerdekaan berkat usaha mereka sendiri, bukan hadiah dari Jepang. (Anne)
ADVERTISEMENT