Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Latar Belakang dan Tujuan Peta Pembela Tanah Air
14 Februari 2022 15:10 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap tanggal 14 Februari, kita memperingati Hari Peringatan PETA atau Pembela Tanah Air. Dalam artikel berikut ini kita akan menyimak latar belakang dan tujuan PETA Pembela Tanah Air di Indonesia dalam sejarah masa pendudukan Jepang.
Sejarah Singkat Dibentuknya Peta
ADVERTISEMENT
Menurut buku Ensiklopedi Pendudukan Jepang di Indonesia oleh Nino Oktorino (2013: 91-92), PETA (Pembela Tanah Air atau Jawa Bo-ei Giyu-gun), didirikan berdasarkan Osamu Seirei No. 44 "Tentang Pembentukan Pasukan Sukarela untuk membela Tanah Jawa" yang dikeluarkan pada tanggal 3 Oktober 1943.
Pendirian badan militer ini sebenarnya diarahkan oleh Markas Bekas Umum Tentara Wilayah Selatan Jepang di Saigon, yang memerintahkan pembentukan Kyodo Bo-ei Giyu-gun (pasukan sukarela pembela tanah air untuk memperkuat pertahanan Jepang di Jawa dan Sumatera.
Buku terrsebut juga menjelaskan bahwa perekrutan anggota PETA dilakukan oleh Beppan, yang memilih para sukarelawan karena alsan militer. Anggota Peta mengenakan seragam menurut model yang digunakan tentara Jepang, tetapi bahannyaberasal dari gudang rampasan KNIL. Anggotanya mendapatkan pangkat berdasarkan jabatan mereka (komandan batalyon, komandan kompi, komandan peleton, dan komandan regu).
ADVERTISEMENT
Tidak seperti heiho, PETA dipimpin oleh para perwira Indonesia. Para perwira Jepang di unit mereka hanya bertugas sebagai pelatih atau penasihat. Namun, Jepang selalu meragukan kesetiaan anggota Peta. Oleh karena itu, mereka tidak membentuk sebuah komando bersama atas seluruh formasi PETA yang ada. Sebaliknya, Jepang membatasi unit utama PETA hingga tingkat daidan atau batalyon. Secara kesleuruhan terdapat 66 daidan di Jawa dan tiga daidan lainnya di Bali. Total anggota peta sendiri mencapai jumlah 38.000 orang.
Menurut buku Pendudukan Jepang di Indonesia oleh Armelia F (2009: 26-27), PETA mempunyai lima jenjang kepangkatan yang berbeda, yaitu daidanco (komandan batalyon), cudanco (komandan kompi), shodanco (komandan peleton), budanco (komandan regu), dan giyuhei (prajurit sukarela). Anggota PETA berasal dari berbagai golongan masyarakat.
Itulah penjelasan mengenai latar belakang dan tujuan pembentukan PETA atau Pembela Tanah Air. Semoga dapat menambah wawasan anda mengenai sejarah di Indonesia.
ADVERTISEMENT