Konten dari Pengguna

Latar Belakang Orde Baru di Masa Pemerintahan Presiden Soeharto

17 Februari 2022 16:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi demonstrasi Orde Bartu. Foto: unsplash.com/@bagirbahana
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi demonstrasi Orde Bartu. Foto: unsplash.com/@bagirbahana
ADVERTISEMENT
Sejak prolakmasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memiliki berbagai peristiwa penting yang tercatat dalam sejarah, salah satunya adalah Orde Baru. Lantas bagaimanakah latar belakang orde baru di masa pemerintahan presiden Soeharto?
ADVERTISEMENT

Latar Belakang Orde Baru

Orde baru merupakan masa pemerintahan presiden Soeharto menggantikan presiden Soekarno. Istilah Orde Baru umum digunakan untuk menamai tatanan pemerintahan negara (rezim politik) Republik Indonesia yang berkuasa sejak Maret 1966 hingga Mei 1998.
Dikutip dari buku Ensiklopedia Sejarah Lengkap Indonesia dari Era Klasik Sampai Kontemporer karya Adi Sudirman (2019). Orde Baru dilatarbelakangi oleh runtuhnya Orde Lama. Tepatnya, saat runtuhnya kekuasaan Soekarno yang digantikan oleh Soeharto.
Salah satu penyebab yang melatarbelakangi runtuhnya Orde Lama adalah keadaan keamanan dalam negeri yang tidak kondusif. Terlebih lagi, ditambah dengan adanya peristiwa pemberontakan G30S. Hal ini menyebabkan presiden Soekarno memberikan mandat kepada Soeharto untuk melaksanakan kegiatan pengamanan di Indonesia melalui Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar.
ADVERTISEMENT
Isi pokok dari Supersemar di antaranya:
Surat perintah tersebut diterima oleh Letjen Soeharto pada malam tanggal 11 Maret 1966. Dengan surat perintah tersebut, Soeharto bebas untuk bertindak mengatasi keadaan.
Supersemar yang berisi Surat Keputusan Presiden No. 113/1966, tertanggal 12 Maret 1966 atas nama Presiden/Panglima Tertinggi ABRI/Mandataris MPRS/PBR yakni:
ADVERTISEMENT
Presiden Soekarno tetap menjabat sebagai kepala negara dan kepala pemerintaham Pada tanggal 22 Juni 1966 Presiden Soekarno mengucapkan pidato pertanggungjawaban di depan Sidang MPRS. Pidato Presiden yang dikenal dengan nama Pidato Nawaksara ini ditolak oleh MPRS.
Pada tanggal 20 Februari 1967. Presiden Soekarno menandatangani surat penyerahan kekuasaan kepada Pengemban Supersemar, Jenderal Soeharto. Pada Kamis pukul 19.30 bertempat di Istana Negara dengan disaksikan oleh Ketua Presidium Kabinet Ampera dan para menteri, Presiden/Mandataris MPRS/Panglima Tertinggi ABRI. Ir. Soekarno dengan resmi menyerahkan kekuasaan kepada Jenderal Soeharto. Pada tanggal 12 Maret 1967, Jenderal Soeharto dilantik dan diambil sumpahnya sebagai Presiden RI.
Ilustrasi jejak Orde Baru. Foto: unsplash.com/@rivalsitorus
Dengan pelantikan Soeharto sebagai presiden secara lagal-formal, pemerintahan Demokrasi Terpimpin yang kemudian dinamakan Orde Lama pun berakhir. Akibatnya. pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto yang kernudian disebut Orde Baru mulai menjalankan pemerintahannya.
ADVERTISEMENT
Singkatnya, proses yang melatarbelakangi berdirinya Orde Baru yaitu:
(MZM)