Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
Konten dari Pengguna
LK21 SudahKetinggalan Zaman, Sekarang Eranya Netflix dan Disneyplus
21 September 2020 17:37 WIB
Diperbarui 12 Maret 2025 13:42 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Layarkaca21 atau LK21 seperti halnya Indoxxi atau Bioskopkeren adalah surganya pecinta film dan serial, hal tersebut mungkin benar terjadi dalam beberapa waktu yang lalu.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, kini kehadiran platform resmi yang menawarkan pilihan film tak kalah menarik dengan kualitas jernih dan terjemahan yang bagus juga sudah hadir dengan harga yang sangat terjangkau. Hal ini rupanya sedikit demi sedikit akan menggeser kepopuleran situs seperti layarkaca21.
LK21 atau Layarkaca21 Ilegal dan Tidak Aman
Meskipun gratis, layarkaca21 bisa merugikan bagi penggunanya di masa yang akan datang. Situs ilegal ini bisa saja menyisipkan malware atau scam yang bisa mengancam keselamatan gadget elektronik karena serbuan virus.
Selain itu, situs online seperti layarkaca21 dan sejenisnya merupakan situs ilegal yang melanggar hukum. Sehingga meskipun film yang ditawarkan di sana begitu lengkap, namun tetap saja film yang tersedia adalah film bajakan.
Layarkaca21 tidak memiliki lisensi untuk menyebarkan atau memutar semua film yang ada di situsnya, sehingga, seberapa banyakpun sebuah film diputar di sana, tidak akan mempengaruhi rating dan pendapatan para sineas yang sudah bersusah payah membuat karya film yang bisa dinikmati.
ADVERTISEMENT
Kini sudah hadir platform resmi seperti Netflix dan Disneyplus yang biaya berlanggananya pun sangat terjangkau. Tak kalah dengan Layarkaca21 atau LK21, platform resmi tersebut juga menyediakan pilihan film yang tidak terbatas, dan yang pasti, legal dan aman! (Adelliarosa)
Bursa Efek Indonesia (BEI) membekukan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Hal ini dipicu oleh penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 5,02% ke 6.146.