Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Macam-Macam Hukum Bacaan Mad dalam Ilmu Tajwid Lengkap
19 Desember 2023 19:58 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam membaca Al-Qur’an ada aturan yang perlu diperhatikan, seperti sesuai dengan hukum tajwid. Salah satu hukum tajwid adalah mad yang berarti membaca panjang pada huruf yang ada di Al-Qur'an. Hukum bacaan mad sendiri terdiri dari beberapa macam.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui seberapa panjang yang harus dilafalkan, harus mengetahui macam-macam bacaannya. Masing-masing hukumnya juga dipengaruhi dengan sejumlah kondisi yang berbeda-beda.
Macam-Macam Hukum Bacaan Mad
Dikutip dari buku Belajar Cepat Ilmu Tajwid: Mudah & Praktis, Ust. Khalillurrahman El-Mahfani (2014), berikut adalah macam-macam hukum bacaan mad dalam ilmu tajwid yang perlu diketahui sebagai referensi.
1. Mad Thobi’i
Mad Thobi’i merupakan hukum mad yang masih murni atau asli. Dimana Mad berarti panjang dan Thabi’i yang artinya biasa. Mad Thobi’I terjadi apabila :
2. Mad Far'i
Mad Far'i secara bahasa artinya adalah cabang. Sedangkan menurut istilah Mad Far'i adalah mad yang merupakan hukum tambahan dari mad asli (sebagai hukum asalnya), yang disebabkan oleh hamzah atau sukun.
ADVERTISEMENT
3. Mad Wajib Muttasil
Mad Wajib Muttasil terjadi apabila mad thabi’I bertemu dengan hamzah pada satu kalimat atau ayat. Untuk cara membacanya, wajib dipanjangkan sepanjang lima harakat atau setara dengan dua setengah kali dari mad thabi’i (dua setengah alif). Contohnya:
سَوَآءٌ - جَآءَ - جِيْءَ
4. Mad Jaiz Munfashil
Mad Jaiz Munfasil terjadi apabila ada mad thabi’i yang bertemu dengan hamzah, namun hamzah tersebut berada pada lain kalimat. Jaiz sendiri berarti boleh, sedangkan Munfashil memiliki arti terpisah. Contohnya: وَﻻَأنْتُمْ بِمَا أُنْزِلَ
5. Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi
Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi terjadi jika ada Mad Thabi’i bertemu dengan tasydid pada satu kata atau ayat. Cara membaca mad ini adalah harus panjang selama tiga kali Mad Thabi’i atau sekitar enam harakat. Contohnya: وَﻻَالضَّآلِّينَ اَلصّاخَةُ
6. Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi
Apabila ketentuan Mad Thabi'i bertemu dengan huruf bersukun, tetapi bukan di akhir kata, dan panjang bacaannya sebanyak enam harakat. Contoh: اٰۤلْـٰٔنَ
ADVERTISEMENT
7. Mad Layyin
Apabila ya' sukun (يْ) atau wawu sukun (وْ) terletak setelah huruf yang berharakat fathah (ـَـ) dan bertemu huruf hidup yang diwaqafkan. Cara bacanya bisa dipajangkan dua harakat, empat harakat, dan enam harakat. Contoh: مِّنْ خَوْفٍ
8. Mad Arid Lissukun
Apabila ada waqaf atau tempat pemberhentian bacaan, sementara sebelum waqaf terdapat ketentuan Mad Thabi'i dan Mad Layyin, sehingga panjang bacaannya bisa dua hingga enam harakat (yang lebih utama). Contoh: بِاَصْحٰبِ الْفِيْلِ
9. Mad Shilah Qashirah
Abila ada huruf ha dhamir (ه) yang huruf sebelumnya hidup (berharakat), sehingga panjang bacaannya sebanyak satu alif (dua harakat/dua tempo). Contoh: فَاُمُّهٗ
10. Mad Badal
Mad Badal terjadi jika terdapat hamzah ( ء ) bertemu dengan sebuah mad, maka cara untuk membacanya adalah seperti Mad Thobi’i. Contohnya: آدَمَ إيْماَنٌ
ADVERTISEMENT
Itulah beberapa macam hukum bacaan mad dalam tajwid yang bisa dipelajari. Hukum bacaan mad ini ada banyak dan memiliki cara pembacaannya sendiri-sendiri. (Umi)