Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Konten dari Pengguna
Makanan Fungsional: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Manfaatnya untuk Kesehatan
25 Februari 2025 12:32 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Artinya, makanan ini tak hanya memberikan nutrisi dasar seperti karbohidrat, protein, dan lemak, tetapi juga mengandung senyawa aktif seperti serat, probiotik, antioksidan, atau fitokimia.
Senyawa bioaktif dalam makanan fungsional mendukung fungsi tubuh dan mencegah dari berbagai penyakit tingkat awal.
Jenis-jenis Makanan Fungsional
Secara umum, makanan fungsional terbagi menjadi dua kelompok, yaitu berdasarkan sumbernya dan cara mengolahnya. Berikut penjelasan beserta contohnya yang dikutip dari buku Dasar-dasar Ilmu Gizi oleh Wardawati.
1. Berdasarkan sumbernya
Sumber makanan fungsional terbagi lagi menjadi dua, yaitu sumber makanan yang berasal dari nabati dan hewani. Makanan yang berasal dari nabati, contohnya anggur, tomat, beras merah, kacang kedelai, dan lain-lain.
Sementara itu, sumber makanan yang berasal dari hewani, contohnya ikan salmon, ikan tuna, ikan bandeng, dan lain-lain. Bukan hanya ikan, sumber makanan hewani juga berasal dari daging sapi, daging kambing, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
2. Berdasarkan cara pengolahannya
Ada tiga cara pengolahan makanan fungsional, yaitu secara alami, tradisional, dan modern. Berikut penjelasan dan contoh makanan fungsionalnya.
Manfaat Makanan Fungsional
Makanan fungsional adalah makanan yang tak hanya memenuhi kebutuhan gizi dasar, tetapi juga memberikan manfaat tambahan bagi kesehatan, seperti:
ADVERTISEMENT
1. Meningkatkan Sistem Imun
Beberapa makanan fungsional seperti yoghurt dengan probiotik dapat meningkatkan daya tahan tubuh dengan memperkuat mikrobiota usus. Sistem pencernaan yang sehat berperan penting dalam menjaga imunitas tubuh.
2. Menjaga Kesehatan Jantung
Makanan yang kaya serat seperti oatmeal, kacang-kacangan, dan ikan berlemak mengandung omega-3 yang dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan mengurangi risiko penyakit jantung.
3. Membantu Pencernaan
Makanan kaya serat seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit. Selain itu, makanan dengan probiotik seperti kimci dan tempe juga dapat meningkatkan keseimbangan bakteri baik di usus.
4. Mengontrol Gula Darah
Makanan tinggi serat seperti gandum utuh dan kacang-kacangan membantu mengontrol kadar gula darah, sehingga baik bagi penderita diabetes atau untuk mencegah risiko diabetes tipe 2.
5. Menangkal Radikal Bebas dengan Antioksidan
Makanan kaya antioksidan seperti teh hijau, tomat, dan buah beri dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang berkontribusi terhadap penuaan dini dan berbagai penyakit kronis.
ADVERTISEMENT
6. Mendukung Fungsi Otak
Asam lemak omega-3 yang terdapat dalam ikan seperti salmon dan tuna dapat membantu meningkatkan fungsi otak, daya ingat, dan mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.
(NDA)