Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Ajaran Suci Purana di Nusantara sesuai Kearifan Lokal
14 Desember 2023 17:11 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sama seperti agama lainnya, dalam agama Hindu juga memuat berbagai ajaran keagamaan yang harus dilakukan oleh setiap umat. Salah satunya adalah terkait dengan ajaran suci Purana di Nusantara sesuai kearifan lokal.
ADVERTISEMENT
Seperti yang diketahui bahwa umat Hindu di Indonesia memiliki sejumlah adat dan tradisi keagamaan yang telah disesuaikan dengan kearifan bangsa. Hal ini bisa terlihat pada masyarakat Hindu yang ada di Pulau Bali.
Ajaran Suci Purana di Nusantara sesuai Kearifan Lokal
Berikut ini adalah ajaran suci Purana di Nusantara sesuai kearifan lokal yang dikutip dari buku Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti SMP Kelas VIII, Ni Kadek Suparthi (2021:12-18).
1. Ajaran jyotisa
Perhitungan dalam ilmu jyotisa menggunakan bumi sebagai patokan, di mana planet lain mengitarinya. Hal ini digunakan untuk penyederhanaan perhitungan astronomi yang dilakukan. Sebab, kitab Weda menganut heliosentris, bukan geosentris.
Masyarakat Hindu di Bali menerapkan ajaran jyotisa sebagai ilmu Wariga atau Dewasa yang sering digunakan dalam menentukan hari baik di bidang pertanian, perjodohan, kelahiran, pendewasaan, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, penerapan ajaran jyotisa juga ditemukan di daerah Jawa yang dikenal dengan sebutan primbon. Jadi, primbon adalah ilmu tentang ramalan perbintangan atau astrologi dalam masyarakat Jawa.
2. Ajaran Wyakarana
Penerapan ajaran wyakarana sesuai kearifan lokal bisa terlihat dalam tata bahasa Jawa Kuno di daerah Jawa dan tata bahasa Bali di daerah Bali. Sedangkan masyarakat Kalimantan mengenal bahasa Dayak atau Ot Danum.
3. Ajaran Chanda
Ajaran Chanda yang sesuai kearifan lokal bisa ditemukan dalam bidang Dharma Gita. Ada banyak lagu yang ditemukan dalam kehidupan masyarakat lokal. Artinya, budaya dan kearifan lokal diterima dengan baik sehingga memungkinkan etnis Hindu mempunyai tembang atau kidungnya sendiri.
Inilah yang kemudian disebut sebagai kebhinekaan dalam wadah Hindu Nusantara. Beberapa kidung tersebut antara lain Tembang Kandayu Mambuwur Behas Hambaruan, Kidung SInom Ketawang, Kidung Panjang Ilang, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
4. Ajaran Nirukta
Ajaran Niruka bisa dilihat dalam hal nama-nama Dewa yang dipercaya sebagai manifestasi Hyang Widhi Wasa. Contohnya masyarakat Bali yang mengenal istilah Bhatara, Ratu Ayu, dan Ratu Gede.
5. Ajaran Kalpa
Penerapan ajaran Kalpa yang sesuai kearifan lokal bisa terlihat dari berbagai jenis upacara adat di Indonesia. Salah satunya adalah upacara Panca Yajna yang dilaksanakan masyarakat Hindu di Bali, yang berupa upacara Piodalan, Pawiwahan, Ngaben, dan sebagainya.
Demikian ulasan tentang ajaran suci Purana di Nusantara sesuai kearifan lokal dalam ajaran Hindu yang menarik untuk dipelajari. (Anne)