Mengenal Alat Musik Sampe Khas Kalimantan Timur

Konten dari Pengguna
17 Februari 2022 15:09 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Alat Musik Sampe Khas Kalimantan Timur, Foto: encyclopedia.jakarta-tourism.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Alat Musik Sampe Khas Kalimantan Timur, Foto: encyclopedia.jakarta-tourism.go.id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berbagai upacara adat di Indonesia kerap diiringi permainan alat musik yang unik dan merdu. Salah satunya alat musik sampe dari Kalimantan Timur.
ADVERTISEMENT
Alat musik petik ini dikenal dengan nama yang berbeda di setiap sub suku Dayak. Pada Suku Dayak Kenyah, Dayak Bahau, dan Kayaan, sampe dikenal dengan alat musik sampek atau sape.
Sementara itu, Suku Dayak Modang mengenalnya sebagai alat musik sempe. Lain halnya dengan Suku Dayak Tunjung dan Banua, mereka menyebut sampe sebagai kecapai karena bentuknya yang menyerupai kecapi.

Bagaimana Cara Menggunakan Alat Musik Sampe?

Ilustrasi menggunakan alat musik sampe. Foto: encyclopedia.jakarta-tourism.go.id
Mengutip dari buku Saya Ingin Terampil dan Kreatif Seni Budaya Keterampilan Kelas 5 oleh Edy Purwanto, dkk., berdasarkan cara memainkannya, alat musik tradisional dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu alat musik pukul, alat musik tiup, alat musik petik, dan alat musik gesek.
Lalu, bagaimana dengan sampe? Karena bunyi yang dihasilkan berasal dari dawai,sampe tergolong sebagai alat musik petik atau chordophone.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Alat Musik Tradisional Nusantara oleh Akhmalul Khuluq, dijelaskan bahwa penamaan sampe sesuai dengan cara memainkannya. Dalam bahasa Dayak, kata ‘sampek’ dapat diartikan sebagai ‘memetik dengan jari’.
Seiring berkembangnya zaman, sampe dimainkan dengan alat musik tradisional lainnya. Dalam buku Peralatan Hiburan dan Kesenian Tradisional Daerah Kalimantan Timur oleh Suwardi dan Hasjim Achmat, disebutkan bahwa alat musik tradisional khas Kalimantan Timur itu dapat dimainkan bersama alat musik lainnya, seperti jatung utang, gendang, gong, dan jenis alat musik lainnya.
Dihimpun dari sumber yang sama, cara bermain sampe diawali dengan melakukan stem pada senar-senarnya. Kemudian, senar-senar tersebut dipetik sesuai melodi yang dimainkan.
Untuk memainkan alat musik ini, ada beberapa tata cara yang harus diperhatikan, di antaranya:
ADVERTISEMENT

Fungsi Alat Musik Sampe

Pemuda memainkan alat musik sampe. Foto: FB Anggoro/ANTARA FOTO.
Alat musik tradisional kerap digunakan sebagai iringan dalam penampilan kesenian dari suatu daerah. Sebut saja, tarian tradisional, seni bela diri, atau pementasan drama. Hampir seluruh pertunjukan itu menggunakan alat musik tradisional sehingga kesan hiburan dapat ditonjolkan.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, perkembangan alat musik tradisional terjadi secara pesat dan tersebar di seluruh wilayah nusantara. Tak mengherankan jika setiap wilayah di Indonesia memiliki berbagai macam alat musik tradisional dengan kekhasannya masing-masing. Pun demikian halnya dengan sampe.
Alat musik yang sangat unik ini memiliki banyak fungsi bagi Suku Dayak, antara lain:
Lebih dari itu, baik sampe maupun alat musik tradisional lainnya merupakan bagian dari berkembangnya berbagai jenis musik asli daerah yang tumbuh karena faktor budaya, adat istiadat, agama, dan kepercayaan masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT

Apa Bahan dari Alat Musik Sampe?

Alat musik sampe. Foto: Kemdikbud
Dirangkum dari buku Ensiklopedi Alat Musik Tradisional: Kalimantan Tengah hingga Nusa Tenggara Barat oleh R. Toto Sugiarto, dkk., alat musik sampe terbuat dari bahan kayu pilihan yang dapat ditemukan dengan mudah di wilayah Kalimantan Timur.
Beberapa jenis kayu yang kerap digunakan untuk membuat alat musik tradisional yang satu ini di antaranya kayu meranti, kayu belantan, kayu adau, kayu marang, kayu tabalok, dan jenis kayu lainnya.
Intinya, jenis bahan kayu yang digunakan sebagai bahan baku sampe harus memiliki karakteristik kuat, tak mudah pecah, keras, tahan lama, dan tak mudah dirusak rayap maupun jenis binatang lainnya.
Selain kayu, bahan baku pembuatan sampe pada awalnya memanfaatkan serat pohon enau atau aren sebagai dawainya. Akan tetapi, saat ini dawai dari sampe menggunakan bahan berupa kawat tipis yang menghasilkan bunyi lebih nyaring.
ADVERTISEMENT
Dalam buku Alat Musik Tradisional Nusantara yang ditulis oleh Akhmalul Khuluq, cara pembuatan sampe memiliki langkah yang rumit. Selain harus memilih bahan baku berkualitas tinggi, proses membuatnya pun memakan waktu hingga berminggu-minggu.
Sampai saat ini, alat musik tradisional itu masih dibuat secara manual. Umumnya, sampe dibuat dengan tiga senar, empat senar, maupun enam senar. Sampe juga dilengkapi dengan hiasan berupa ukiran sesuai keinginan pembuatnya. Setiap ukiran pada sampe memiliki arti dan makna tersendiri.
Disadur dari buku Peralatan Hiburan dan Kesenian Tradisional Daerah Kalimantan Timur oleh Suwardi dan Hasjim Achmat, berikut proses membuat sampe hingga siap dimainkan:
ADVERTISEMENT
Jika suatu hari nanti kamu mengunjungi Kalimantan Timur, jangan lupa untuk melihat alat musik sampe. Semoga bermanfaat!
(BRP)