Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
12 Alat Musik Tradisional dan Cara Memainkannya
15 September 2021 15:00 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 25 Mei 2022 12:09 WIB
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Saya Ingin Terampil dan Kreatif Seni Budaya Keterampilan Kelas 5 oleh Edy Purwanto dkk (2006: 22), dari cara memainkannya, alat musik tradisional dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu alat musik pukul, alat musik tiup, alat musik petik, dan alat musik gesek.
Pembahasan kali ini akan menguraikan beberapa alat musik dari sekian banyak alat musik tradisional yang tersebar di seluruh Indonesia. Agar lebih memahaminya, simak uraian lengkapnya berikut ini.
Alat Musik Tradisional
Alat musik tradisional adalah alat musik yang diciptakan sebagai wujud ekspresi kesenian masyarakat daerah setempat. Alat musik tradisional diciptakan untuk maksud-maksud tertentu, misalnya pengiring upacara tradisional, pengiring lagu-lagu daerah, dan kegiatan keagamaan. Lantas apa saja contoh-contohnya?
ADVERTISEMENT
Dirangkum dalam buku Kerajinan Tangan dan Kesenian Sekolah Dasar Kelas 5 karangan Dedi Nurhadiat dkk (2006: 52), berikut contoh-contoh alat musik tradisional yang dikelompokkan berdasarkan cara memainkannya.
Alat Musik Pukul
1. Jidor
Jidor adalah alat musik pukul sejenis gendang besar berdiamater 50-70 cm. Sumber bunyinya dari selaput kulit yang bergetar karena dipukul. Jidor digunakan untuk mengiringi kesenian dari daerah Jakarta dan sekitarnya.
2. Gambang
Gambang terbuat dari bilah-bilah kayu berjajar di atas kotak kayu dengan hiasan ukiran yang indah. Selain di Jawa, gambang juga terdapat di daerah Bali, Kalimantan Selatan, dan Pulau Sumba.
3. Kolintang
Kolintang atau kulintang adalah alat musik sejenis gambang dari daerah Minahasa (Sulawesi Utara). Alat ini terdiri dari 14-21 bilah kayu dan dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat pemukulnya. Alat ini berfungsi sebagai alat musik melodis dan ritmis.
ADVERTISEMENT
Alat Musik Tiup
1. Terompet
Terompet adalah salah satu jenis alat musik tiup tradisional . Lubang nadanya berbentuk setengah lingkaran dan jumlahnya sebanyak 4-6 buah.
Kesenian-kesenian yang menggunakan alat musik terompet antara lain, yaitu kesenian rakyat Tanah Karo, Tapanuli, Jawa Barat, Jawa Timur, Madura, dan Irian Jaya.
2. Saluang
Salung merupakan alat musik tiup sejenis suling bujur yang dijumpai di daerah Sumatera Barat. Salung terbuat dari bambu berlubang nada lima. Di Pulau Nias alat musik ini disebut dengan Ligu, sedangkan di Aceh disebut dengan Serune Kale.
3. Suling Sunda
Jenis suling bujur ini banyak dijumpai di daerah Sunda, Jawa Barat yang memiliki lubang nada berjumlah empat buah. Kesenian yang menggunakan suling ini antara lain Karawitan, Degung, dan Rampak Sekar.
ADVERTISEMENT
Alat Musik Petik
1. Sampek
2. Clempung
Clempung merupakan alat musik petik yang menggunakan belasan dawai. Dawai tersebut dipasang merentang di atas kotak kayu. Alat musik sejenis clempung ini ada yang bernama Kacapi.
Alat musik ini banyak ditemukan di daerah Jawa Barat. Adapun di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah yang kerap disebut dengan Siter.
3. Sasando
Sasando adalah alat musik petik khas Nusa Tenggara Timur (NTT). Alat ini termasuk jenis alat musik Kacapi yang terbuat dari bambu. Sasando menggunakan banyak dawai yang terbuat dari logam. Tabung suaranya dibuat dari anyaman daun lontar yang berbentuk setengah bulatan.
ADVERTISEMENT
Alat Musik Gesek
1. Rebab
Rebab merupakan alat musik gesek yang berasal dari daerah Jawa. Rebab memiliki jumlah dawai sebanyak dua buah.
Terbuat dari kayu, wadah resonansinya ditutup dengan selaput kulit. Cara memainkannya, yaitu digesek dengan alat penggesek yang mirip busur panah.
2. Ohyan
Ohyan adalah rebab kecil yang wadah gemanya dibuat dari tempurung kelapa. Jenis Ohyan besar disebut dengan Gihyan. Alat musik gesek ini banyak dijumpai di Jawa, Bali, dan Kalimantan Selatan.
3. Rendo
Rendo adalah jenis rebab seperti Ohyan, yang membedakan Rendo hanya memiliki satu dawai. Rendo banyak dijumpai di daerah Banten Selatan.
Namun, di daerah lain seperti Pulau Nias juga dikenal Rendo dengan sebutan Lagia. Sementara itu, di Tanah Toraja disebut dengan Keso-Keso.
ADVERTISEMENT
(VIO)