Mengenal Bahan Dasar dan Proses Pembuatan Plastik

Konten dari Pengguna
22 Maret 2022 17:03 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sampah Plastk. (Foto: Hans by https://pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
Sampah Plastk. (Foto: Hans by https://pixabay.com)
ADVERTISEMENT
Plastik merupakan salah satu bagian dari polimer yang murah, kuat, mudah diperoleh, dan tahan lama. Plastik terbuat dari lebih 100 jenis bahan kimia yang sangat beracun melalui proses polimerisasi. Dikutip dari buku Dari Sampah Plastik Menjadi Bensin dan Solar yang ditulis oleh Wega Trisunaryanti (2018: 13), proses polimerisasi akan menghasilkan polimer berantai lurus dan mempunyai tingkat polimerisasi yang rendah.
ADVERTISEMENT
Dalam kehidupan sehari-hari plastik dibuat dan digunakan dalam bentuk botol, tas kresek belanja di pasar, lembaran pembungkus atau kemasan bahan arsitektur, komponen kendaraan, elektronik, furniture, peralatan rumah tangga, dan sanitasi. Hal tersebut dikarenakan plastik merupakan bahan polimer sintesis yang murah, kuat, mudah diperoleh, dan tahan lama.
Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai bahan dasar dan proses pembuatan plastik.

Mengenal Proses Pembuatan Plastik

Plastk. (Foto: pasja1000 by https://pixabay.com)
Plastik terbuat dari lebih 100 jenis bahan kimia yang sangat beracun dan berbahaya bagi manusia. Beberapa kandungan bahan kimia yang terdapat plastik adalah ESBO (epoxidized soybean oil), DEHA (di-(2-ethylhexyl)adipate), PCB (poliklorin bifenil), ATBC (acetyl tributyl citrate), DEHP (di(2-ethylhexyl phthalate), sedangkan plastik dengan struktur paling sederhana adalah Polietilena.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Buku Ajar Pencemaran Laut yang ditulis oleh James J. H. Paulus (2020: 31), plastik dapat dikategorikan menjadi 3 jenis, yaitu:
Akhir-akhir ini sampah plastik menjadi perbincangan yang sangat serius, baik di Indonesia maupun kalangan internasional. Plastik dan turunan lain dari limbah plastik sangat berbahaya untuk satwa liar, khususnya di laut. Organisme perairan dapat terancam akibat terbelit, sesak napas, maupun termakan.
Sesungguhnya plastik tidak mudah terurai, tetapi secara fisikal oleh adanya sinar matahari, oksigen dan ombak, plastik dapat menjadi bagian terkecilnya, yaitu mikroplastik. Namun, bentuk ini juga menjadi toksik apabila masuk ke dalam siklus makanan. Semoga informasi di atas bermanfaat! (CHL)
ADVERTISEMENT