Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Baileo, Rumah Adat Maluku untuk Bermusyawarah
22 Maret 2021 14:04 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia terkenal dengan keberagaman budayanya yang sangat unik, mulai dari ragam upacara adat, alat musik tradisional, pakaian adat, santapan khas daerah masing-masing, hingga rumah adat masing-masing suku, salah satunya rumah adat Maluku yang bernama baileo.
ADVERTISEMENT
Rumah Adat Maluku
Provinsi Maluku terletak di bagian selatan dari Kepulauan Maluku, Indonesia dengan Ambon sebagai ibu kotanya. Rumah adat di provinsi ini bernama baileo yang bermakna sebagai balai pertemuan. Oleh karena itu, baileo memiliki fungsi utama sebagai tempat bermusyawarah masyarakat sekitar. Selain itu, baileo juga digunakan sebagai tempat upacara adat saniri negeri.
Rumah panggung ini berbentuk persegi dan dibuat dari kayu. Rumah ini dilengkapi 3 tangga yang terletak di depan, sisi kiri, dan belakang rumah. Di tangga depan ada sebuah batu yang merupakan alas untuk pijakan tangga. Batu datar itu dikenal dengan istilah batu pamali dan merupakan tempat untuk meletakkan sesaji dan menyiratkan bahwa rumah itu merupakan balai adat.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari buku Mengenal Rumah Adat, Pakaian Adat, Tarian Adat, Dan Senjata Tradisional, Tim Penulis PT Niaga Swadaya (2009: 62), rumah adat yang tidak sepenuhnya tertutup ini memiliki atap yang terbuat dari rumbia. Absennya dinding dari rumah ini memiliki makna keterbukaan bagi seluruh masyarakat dan juga bertujuan untuk mempermudah roh-roh nenek moyang keluar dan masuk baileo dengan leluasa. Meskipun tanpa dinding, namun ada pagar yang mengelilingi bagian dalam rumah dengan susunan kayu saling silang yang direkatkan dengan ikatan ijuk. Selain itu ada bilik pamali untuk menyimpan barang-barang keramat masyarakat setempat.
Baileo juga dilengkapi tiang-tiang penyangga dengan rincian sebagai berikut: masing-masing 9 tiang di depan dan di belakang serta 5 tiang di sisi kiri dan kanan. Jumlah tiang ini melambangkan persekutuan antar desa di Maluku. Tiang utama berfungsi untuk menopang rangka lantai. Bagian atasnya disambung memakai tiang balok yang lebih kecil tetapi lebih panjang. Tiang ini menopang rangka atap dan menahan pagar.
ADVERTISEMENT
Di dalam rumah adat ini juga terdapat beberapa ornamen yang memiliki makna yang mendalam. Pembuatan ornamen dimaksudkan agar roh nenek moyang tetap setia menjaga kehidupan masyarakat di wilayah itu. Ornamen 2 ekor ayam berhadapan yang diapit 2 ekor anjing mempunyai makna kemakmuran dan kedamaian. Selain itu, ukiran matahari, bintang, dan bulan dengan kombinasi warna merah, kuning, dan hitam juga bermakna bahwa baileo menjadi tempat untuk menjaga persatuan.
Demikianlah penjelasan mengenai rumah adat Maluku yang bernama baileo. (BR)