Konten dari Pengguna

Mengenal Midodareni, Rangkaian Upacara Adat Jawa Sebelum Menikah

13 Desember 2021 13:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Midodareni. (Foto: Gage Batubara by https://www.flickr.com/)
zoom-in-whitePerbesar
Midodareni. (Foto: Gage Batubara by https://www.flickr.com/)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam budaya Jawa, malam midodareni yaiku malem para widadari mudhun saka swarga (midodareni adalah malam para bidadari turun dari surga). Berasal dari kata widodari, yang artinya bidadari, prosesi midodareni diharapkan menjadi acara di mana calon mempelai wanita dapat menularkan aura kecantikannya agar bersinar dan “mangling” pada saat upacara menikah di esok hari
ADVERTISEMENT
Midodareni yaiku salah sawijining prosesi temanten Jawa (midodareni adalah salah satu prosesi upacara adat Jawa). Dikutip dari buku Pengantin Solo Basahan dan Solo Putri: Prosesi, Tata Rias, & Busana yang ditulis oleh Puspita Martha International Beauty School (2010: 42), pada malam midodareni, calon mempelai wanita hanya dirias tipis dan sederhana, mengenakan busana sawitan (busana yang tidak mencolok warnanya, terbuat dari bahan dan warna senada). Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai midodareni dalam budaya Jawa.

Mengenal Midodareni dalam Budaya Jawa

Midodareni. (Foto: Gage Batubara by https://www.flickr.com/)
Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa pada malam midodareni mempelai wanita dirias tipis dan sederhana. Di dalam kamar, calon mempelai wanita hanya ditemani oleh para pinisepuh, handai taulan, dan kerabat yang keseluruhannya adalah wanita.
ADVERTISEMENT
Acara malam midodareni juga dimaksudkan sebagai malam tirakatan, sehingga lebih terkesan hening dan tenang karena tidak ada gamelan atau music yang dibunyikan. Pada malam midodareni, keluarga mempelai pria akan berkunjung ke kediaman pihak mempelai wanita. Rangkaian upacara yang akan berlangsung terdiri dari: (1) seserahan; (2) tantingan; (3) jonggolan atau nyantri; (4) turunnya kembar mayang; (5) angsul-angsul; (6) wilujengan majemukan. Agar lebih jelas, berikut adalah prosesi midodareni:
Pada malam midodareni, biasanya pengantin wanita mendapat nasihat-nasihat dari orang tua, teman, dan keluarga. Selain itu, midodareni juga menandakan kedua pengantin melepas masa lajangnya. (CHL)
ADVERTISEMENT