Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Tangga Nada Pentatonis dalam Seni Musik
2 April 2021 20:24 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Untuk membuat musik yang indah, kita tentu membutuhkan perpaduan tangga nada yang tepat. Dalam kesenian musik sendiri, biasanya terdapat dua jenis tangga nada yang sering digunakan, yakni tangga nada diatonis dan tangga nada pentatonis. Namun pada ulasan kali ini, kita akan lebih fokus pada tangga dana pentatonis saja.
ADVERTISEMENT
Bagi yang belum tahu, tangga nada pentatonis sendiri merupakan tangga nada yang terdiri dari lima (penta) susunan nada. Melansir dari buku Seni dan Budaya, Harry Sulastianto (2007: 45), di Indonesia sendiri, tangga nada satu itu lebih banyak kita temukan dalam musik tradisional seperti dalam musik gamelan Jawa, Sunda, Bali ataupun dalam beberapa lagu anak-anak.
Jenis-Jenis Tangga Nada Pentatonis dalam Seni Musik
Mengutip dari buku Kerajinan Tangan dan Kesenian, Dedi Nurhadiat dan Untung Prayitno (2005: 60), secara umum tangga nada pentatonis dalam seni musik tradisional itu sendiri dibagi kembali menjadi dua jenis, yakni pelog dan salendro/slendro.
Untuk tangga nada pelog, umumnya susunan elemen musik akan terdiri dari nada do, mi, fa, sol, dan si dengan jarak interval antar nada yang besar. Ciri dari musik pelog sendiri umumnya memiliki nuansa tenang atau kesan penghormatan. Adapun salah satu contoh musik tradisional dengan tangga nada pelog ialah lagu Gambang Suling ciptaan Ki Narto Sabdo ataupun lagu Gundul-Gundul Pacul khas Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk tangga nada salendro/slendro, susunan elemen musiknya terdiri dari nada do, re, mi, so, la dengan jarak interval antar nada yang kecil. Selain itu, tangga nada satu ini juga umumnya memiliki ciri musik yang bernuansa gembira atau menyenangkan misalnya saja seperti lagi Lil Ilir dan Cublak-Cublak Suweng khas Jawa Tengah ataupun lagu Cing Cangkeling yang berasal dari Jawa Barat.
Itulah sedikit ulasan tentang tangga nada pentatonis yang umumnya dipakai dalam beberapa musik tradisional dan lagu anak di Indonesia. Semoga informasi tadi dapat bermanfaat. (HAI)