Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Tokoh Tari Didik Nini Thowok yang Multitalenta
28 Oktober 2021 8:37 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apakah kamu suka menari? Sebagai individu yang menggemari tarian Indonesia atau bahkan sering terlibat di dalam pertunjukan, rasanya belum lengkap jika belum mengenal tokoh tari Didik Nini Thowok.
ADVERTISEMENT
Mengenal Tokoh Tari Didik Nini Thowok
Didik Nini Thowok memiliki nama asli Kwee Tjoen Lian. Namun, karena sering sakit, orang tuanya mengubah namanya menjadi Kwee Tjoen An.
Ayah Didik yang bernama Kwee Yoe Tiang, adalah seorang Tionghoa yang merantau ke Temanggung. Sedangkan ibunya yang bernama Suminah adalah wanita Jawa yang berasal dari Desa Citayam, Cilacap.
Didik adalah sulung dari lima bersaudara yang memiliki 4 adik perempuan. Usai peristiwa G30S/PKI, setiap orang keturunan Tionghoa diwajibkan mengganti nama Tionghoa menjadi nama pribumi. Sejak itulah, nama Kwee Tjoen An berubah menjadi Didik Hadiprayitno.
Dikutip dari buku Didik Nini Thowok, menari sampai lahir kembali, Herry Gendut Janarto, (2005:23), ayah Didik berbisnis jual beli kulit sapi dan kambing. Sementara ibunya membuka sebuah kios di Pasar Kayu. Hidup bersama kakek dan nenek, mereka harus hidup secara pas-pasan.
ADVERTISEMENT
Meskipun merupakan anak dan cucu pertama, bahkan satu-satunya anak laki-laki, tetapi Didik selalu dimanja oleh seluruh anggota keluarganya. Apalagi Didik tidak nakal seperti anak laki-laki seusianya pad saat itu.
Ia lebih menyukai permainan mereka, seperti ibu-ibuan, pasar-pasaran, dan masak-masakan. Saat masih kecil, Didik diajari neneknya berbagai keterampilan uang umumnya lebih disukai oleh anak perempuan, seperti menjahit, menyulam, merenda, dan menisik.
Seiring berjalannya waktu, Didik pun mulai mengenal dunia tari karena sering menonton sendratari wayang orang. Tekad Didik untuk mempelajari tari pun mendapatkan hambatan yang tidak mudah, karena kondisi perekonomian keluarganya yang cukup memprihatinkan.
Akhirnya, Didik meminta teman sekelasnya Sumiasih, untuk mengajarkan tari-tarian wayang orang. Dengan tubuh yang lentur, Didik dengan cepat mampu menarikan berbagai tarian Jawa dengan baik.
ADVERTISEMENT
Kemudian guru Didik yang bernama Ibu Sumiyati juga mengajarinya dan ketiga adiknya tarian Jawa klasik gaya Surakarta. Didik membayar Ibu Sumiyati dari hasil penyewaan komik warisan kakeknya. Selain itu, Didik juga mempelajari tarian Bali klasik dari seorang tukang cukur rambut yang dikenalnya.
Lalu Didik juga mengikuti kursus menari di Kantor Pembinaan Kebudayaan Kabupaten Temanggung, yang diajarkan oleh banyak guru berbakat, salah satunya Prapto Prasojo, yang juga mengajar di padepokan tari Bagong Kusudiarjo di D.I. Yogyakarta .
Usai berguru sana-sini, pada pertengahan tahun 1971, Didik akhirnya berhasil menciptakan koreografi tari yang dinamakan sebagai Tari Persembahan. Tarian itu mengkombinasikan gerak tari Jawa dan Bali.
Didik tampil pertama kali sebagai penari wanita, dengan kebaya dan sanggul pada acara kelulusan SMA tahun 1972. Untuk mengembangkan kemampuan tarinya, Didik bahkan berguru langsung kepada maestro tari Bali, I Gusti Gde Raka, di Gianyar.
ADVERTISEMENT
Selulus SMA, keinginannya untuk berkuliah di ASTI Yogyakarta terbentur biaya. Didik pun kemudian pun bekerja sebagai guru tari honorer di Kabin Kebudayaan Kabupaten Temanggung dan memberikan les privat menari untuk anak-anak di sekitar Temanggung .
Dua tahun kemudian, Didik berangkat ke D.I. Yogyakarta dengan uang tabungannya untuk mendaftar sebagai mahasiswa di ASTI. Berkat tarian Manipuri, yang ditarikannya dengan amat cantik, Didik berhasil memikat hati tim juri ASTI. Alhasil, Didik diterima dan dinyatakan sebagai mahasiswa ASTI angkatan 1974.
Berkat kerja kerasnya itu, Didik kini menjadi koreografer, komedian, dan penyanyi terkenal yang telah terlibat di beberapa film terkenal, antara lain Jagad X Code (2009) dan Preman In Love (2009).
Setelah mengenal tokoh tari Didik Nini Thowok, kita tahu bahwa perjalanan hidupnya yang berlika-liku tidak membuatnya patah semangat untuk meraih impiannya. Jadi, ayo kita raih impian kita dengan semangat ala Didik Nini Thowok! (BRP)
ADVERTISEMENT