Konten dari Pengguna

Panduan CHSE dan Cara Mendapatkan Sertifikasi

25 Oktober 2023 19:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Panduan CHSE. Sumber foto: Unsplash/Izzy Park
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Panduan CHSE. Sumber foto: Unsplash/Izzy Park
ADVERTISEMENT
Industri pariwisata dan ekonomi kreatif perlu mengetahui tentang panduan CHSE. CHSE sendiri merupakan singkatan dari Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainablility.
ADVERTISEMENT
Penerapan CHSE merupakan keharusan, demi keamanan dan kenyamanan wisatawan. CHSE digunakan sebagai acuan protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan bagi pelaku bisnis pariwisata dan ekonomi kreatif.

Panduan CHSE

Ilustrasi Panduan CHSE. Sumber foto: Unsplash/Obi Pixel
Dikutip dari buku Pemasaran dan CHSE, Wayan dkk (2023: 37), CHSE merupakan faktor utama alasan kunjungan wisatawan. CHSE adalah program yang dicanangkan Kemenparekraf sebagai protokol keselamatan dan kesehatan di tengah pandemi.
Tujuan dari panduan CHSE adalah untuk memaksimalkan protokol kesehatan dan keamanan baik bagi pengguna dan juga pemberi jasa. Panduan ini bertumpu pada Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan). Berikut penjelasannya.

1. Cleanliness (Kebersihan)

Secara umum aspek kebersihan meliputi ketersediaan tempat cuci tangan dan hand sanitizer di tempat usaha. Pemilik usaha atau penyedia jasa harus memastikan area tempat usahanya selalu bersih dan bebas dari virus, bakteri, dan kuman dengan disinfektan.
ADVERTISEMENT

2. Health (Kesehatan)

Aspek kesehatan dalam panduan CHSE mewajibkan pemilik usaha untuk menjaga kesehatan baik dari sisi pekerja dan pengunjung. Pengoptimalisasian poin ini dapat dilakukan dengan pengecekan suhu tubuh dan selalu menggunakan masker.
Selain itu juga dilakukan pengaturan jarak untuk menghindari kerumunan, enghindari adanya kontak fisik langsung dengan mengatur jarak dan menghindari kerumunan. Lalu, juga harus menerapkan etika batuk dan bersin.

3. Safety (Keamanan)

Pada aspek ini pemilik usaha harus memastikan keamanan dan keselamatan jika sewaktu-waktu ada bencana atau kondisi darurat. Hal ini guna menjamin keselamatan dan keamanan siapa saja yang ada pada ruang lingkup tersebut.

4. Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan)

Dengan adanya aspek kelestarian lingkungan, pemilik usaha diwajibkan menyediakan perlengkapan dan bahan ramah lingkungan. Sehingga, kondisi area atau tempat usaha nyaman bagi pengunjung.
ADVERTISEMENT

Cara Mendapatkan Sertifikasi CHSE

Ilustrasi Panduan CHSE. Sumber foto: Unsplash/Piotr Chrobot
Untuk mendapatkan sertifikasi CHSE, pertama-tama dilakukan tahap penilaian mandiri yang dilakukan sendiri oleh pemilik usaha dengan mengikuti formulir panduan CHSE. Formulir tersebut disediakan oleh Kemenparekraf sesuai jenis usaha masing-masing.
Pelaksanaan tahap ini dapat dilakukan secara daring (online) melalui laman CHSE Kemenparekraf. Berikut langkah selanjutnya yang dapat pemilik usaha lakukan.

1. Deklarasi mandiri

Setelah mengisi data penilaian mandiri dengan teliti dan benar, langkah selanjutnya pemilik usaha harus mengunggah hasil penilaian dan pernyataan deklarasi mandiri. Nantinya, data ini akan diperiksa dan dinilai oleh auditor.

2. Penilaian

Berkas penilaian mandiri yang sudah dikirim akan ditinjau dan divalidasi. Penilai tersebut akan dilakukan berdasar bukti-bukti pendukung yang dikirim oleh pelaku atau pemilik usaha.

3. Pemberian sertifikat

Tim auditor akan melakukan proses verifikasi. Baik secara langsung baik lokasi usaha luring (offline) maupun daring (online). Jika proses verifikasi sudah selesai dan memenuhi kriteria, maka sertifikat CHSE akan diberikan ke pemilik usaha yang bersangkutan.
ADVERTISEMENT
Itulah panduan CHSE beserta cara mendapatkan sertifikasinya. Semoga informasi ini dapat membantu para pelaku bisnis di Indonesia untuk memperoleh sertifikasi. (Gin)