Pembahasan Hukum Tajwid Surat Al-Kafirun ayat 1-6

Konten dari Pengguna
7 Januari 2022 15:05 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tajwid Surat Al-Kafirun ayat 1-6. Foto: freepik.com/meen-na
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tajwid Surat Al-Kafirun ayat 1-6. Foto: freepik.com/meen-na
ADVERTISEMENT
Surat Al-Kafirun merupakan salah satu surat dalam Al-Quran yang sering dibaca umat Muslim. Namun masih banyak yang belum tepat dalam membaca surat yang satu ini karena belum mengetahui tajwid. Agar semaik sempurna. Anda perlu mengetahui hukum tajwid Surat Al-Kafirun ayat 1-6.
ADVERTISEMENT

Hukum Tajwid Surat Al-Kafirun

Dalam membaca ayat-ayat Al-Quran bukan perkara mudah, sebab umat Muslim perlu mengetahui hukum tajwid. Sebagaimana yang dikutip dari buku Dasar-dasar Ilmu Tajwid karya Dr. Marzuki, M.Ag. dan ‎Sun Choirol Ummah, S.Ag., M.S.I. (2020: 31), mempelajari ilmu tajwid merupakan cara agar dapat membaca ayat-ayat Al-Quran dengan baik (fashih) sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam serta memelihara lisan dari kesalahan-kesalahan.
Memahami hukum tajwid Surat Al-Kafirun merupakan suatu keharusan. Di samping bacaan yang terbilang cukup pendek, Surat Al-Kafirun juga sering digunakan saat sholat.
Adapun hukum tajwid dalam Surat Al-Kafirun ayat 1-6 yaitu:
قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ
Pada ayat pertama Surat Al-Kafirun terdiri dari 3 tajwid, yaitu:
يٰۤاَ يُّهَا
ADVERTISEMENT
merupakan mad jaiz munfasil. Hal ini disebabkan karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata, sehingga dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
الْكٰفِرُوْنَۙ
pada ayat ini terdiri dari dua tajwid. Pertama alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf kaf yang dibaca secara jelas. Kemudian yang kedua hukumnya mad asli atau mad thabi’i karena huruf kaf berharakat fathah tegak dan tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya yaitu sepanjang 2 harakat.
الْكٰفِرُوْنَۙ
bacaan ini termasuk ke dalam mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ
Ayat kedua Surat Al-Kafirun juga terdiri dari 3 hukum tajwid, yaitu:
ADVERTISEMENT
لَاۤ اَعْبُدُ
merupakan mad jaiz munfasil karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata, sehinga dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
مَا
merupakan mad asli atau mad thabi’i, sebab huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, maupun tasydid. Untuk membacanya yakni sepanjang 2 harakat.
تَعْبُدُوْنَۙ
merupkan mad arid lissukun, sebab huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqafkan. Untuk membacanya yakni dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
Ilustrasi Surat Al-Kafirun. Foto: freepik.com
وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ
Pada ayat ketiga Surat Al-Kafirun terdiri dari 6 hukum tajwid, yakni:
وَلَاۤ اَ نْتُمْ
merupakan mad jaiz munfasil, sebab huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Cara membacanya yakni dipanjangkan sebanyak 2, 4 atau 5 harakat.
ADVERTISEMENT
اَ نْتُمْ
merupakan ikhfa, sebab huruf nun sukun bertemu huruf ta. Cara membacanya yakni samar dengan dengung.
اَ نْتُمْ عٰبِدُوْنَ
merupakan idzhar syafawi, sebab huruf mim sukun bertemu dengan huruf ‘ain. Cara membacanya yakni dengan jelas.
عٰبِدُوْنَ
merupakan mad asli atau mad thabi’i, sebab huruf dal berharakat dhamah bertemu dengan wau sukun dan tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya yakni sepanjang 2 harakat.
مَاۤ اَعْبُدُۚ
merupakan mad jaiz munfasil, sebab huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Cara membacanya yakni dipanjangkan sebanyak 2, 4 atau 5 harakat.
مَاۤ اَعْبُدُۚ
merupakan qalqalah kubra, sebab huruf qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya yakni dipantulkan lebih tebal.
ADVERTISEMENT
وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ
Ayat keempat Surat Al-Kafirun juga memiliki 6 hukum tajwid, yakni:
وَلَاۤ اَ نَا
merupakan mad jaiz munfasil, karena huruf mad bertemu dengan hamzah di lain kata. Cara membacanya yakni sepanjang 2, 4 atau 5 harakat.
اَ نَا
merupakan tanda sifrul mustathil, yakni tanda bulatan kecil di atas huruf alif. Cara membaca huruf nun dengan panjang.
عَابِدٌ
merupakan mad asli atau mad thabi’i, sebab huruf ‘ain berharakat fathah bertemu alif dan tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya yakni dipanjangkan 2 harakat.
عَابِدٌ مَّا
merupakan idgham bighunnah, sebab huruf dal berharakat dhamah tanwin bertemu dengan huruf mim. Cara membacanya yakni dengan mendengung.
ADVERTISEMENT
مَّا
merupakan mad asli atau mad thabi’i, sebab huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya dipanjangkan 2 harakat.
عَبَدْتُّمْۙ
merupakan idgham mutajanisain, sebab huruf dal sukun bertemu dengan huruf ta’. Cara membacanya yakni dengan memasukkan huruf pertama ke huruf kedua.
وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ
Ayat kelima Surat Al-Kafirun terdiri dari lima hukum tajwid, yakni:
وَلَاۤ اَ نْتُمْ
merupakan mad jaiz munfasil, sebab huruf mad bertemu dengan hamzah di lain kata. Cara membacanya yakni sepanjang 2, 4 atau 5 harakat.
اَ نْتُمْ
merupakan ikhfa, sebab huruf nun sukun bertemu huruf ta. Cara membacanya yakni samar dengan dengung.
ADVERTISEMENT
اَ نْتُمْ عٰبِدُوْنَ
merupakan mad asli atau mad thabi’i karena huruf ‘ain berharakat fathah tegak dan tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya yakni sepanjang 2 harakat.
مَاۤ اَعْبُدُ
merupakan mad jaiz munfasil, sebab karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Cara membacanya yakni sepanjang 2, 4 atau 5 harakat.
مَاۤ اَعْبُدُ
merupakan qalqalah kubra, sebab huruf qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan dengan lebih tebal.
لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ
Ayat terakhir Surat Al-Kafirun terdiri dari empat hukum tajwid, yakni:
لَكُمْ دِيْنُكُمْ
merupakan idzhar syafawi, sebab huruf mim sukun bertemu dengan huruf dal. Cara membacanya yakni dengan jelas.
لَكُمْ دِيْنُكُمْ
merupakan mad asli atau mad thabi’i karena huruf dal berharakat kasrah bertemu ya’ sukun dan tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya yakni sepanjang 2 harakat.
ADVERTISEMENT
دِيْنُكُمْ وَ
merupakan Idzhar syafawi, sebab huruf mim sukun bertemu dengan huruf wau. Cara membacanya yakni dengan jelas.
وَلِيَ دِيْنِ
merupakan mad arid lissukun, sebab huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya yakni dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
Itulah pejelasan hukum tajwid dalam Surat Al-Kafirun ayat 1-6. Semoga dengan memahaminya menjadi lebih fasih dan benar.
(MZM)