Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Pengaruh Faktor Geografis Terhadap Keragaman Budaya di Indonesia
7 Februari 2025 15:07 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Keberagaman ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya geografis. Letak geografis, kondisi alam, dan iklim suatu daerah membentuk karakter budaya masyarakat setempat. Lebih lanjut, artikel ini akan membahas bagaimana faktor geografis memengaruhi keberagaman budaya di Indonesia.
Pengaruh Faktor Geografis Terhadap Keragaman Budaya di Indonesia
Kebudayaan mempunyai hubungan yang erat dengan perkembangan di masyarakat. Sebagai suatu cara hidup yang berkembang, kebudayaan suatu daerah atau suku bangsa diwariskan secara turun-temurun dari generasi yang satu ke generasi yang lain.
Keberagaman budaya juga lekat dengan berbagai faktor yang membentuknya, salah satunya dari segi kondisi geografis. Setiap wilayah Indonesia memiliki kondisi geografis dan topologi iklim yang beragam.
Misalnya, wilayah pesisir pantai Jawa beriklim tropis, sedangkan di wilayah pegunungan Jayawijaya di Provinsi Papua bersalju. Perbedaan iklim dan kondisi geografis tersebut berpengaruh terhadap kemajemukan budaya lokal di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dalam buku Pembelajaran Seni Budaya SD oleh Arina Restian dkk., dijelaskan bahwa keadaan geografis Indonesia yang luas membuat nenek moyang bangsa Indonesia untuk menetap di daerah yang terpisah satu sama lain.
Isolasi geografis mengakibatkan penduduk yang menempati setiap pulau di Nusantara tumbuh menjadi kesatuan suku bangsa yang hidup terisolasi dari suku bangsa lainnya.
Suku bangsa di Indonesia meliputi suku Jawa, Sunda, Batak, Minang, Bali, Sasak, Papua, hingga Maluku. Setiap kelompok suku bangsa tersebut tumbuh dan berkembang sesuai dengan alam lingkungannya.
Keadaan geografis yang terisolasi menyebabkan penduduk setiap pulau mengembangkan pola hidup dan adat istiadat yang berbeda-beda. Contohnya, perbedaan bahasa dan adat istiadat antara suku bangas Gayo-Alas di daerah Gayo-Alas dengan penduduk suku bangsa Aceh yang tinggal di pesisir pantai Aceh.
ADVERTISEMENT
Contoh perbedaan budaya lain karena perbedaan faktor geografis juga terlihat pada rumah adat antara suku satu dengan lainnya. Misalnya, rumah adat bolon pada suku Batak Toba di Sumatra Utara yang berbentuk panggung.
Rumah adat tersebut dibentuk sedemikian rupa dengan tujuan agar setiap rumah memiliki tempat untuk memelihara hewan peliharaan karena mata pencaharian mayoritas suku Batak Toba adalah beternak dan bertani.
Ini menunjukkan bahwa bangunan rumah adat suatu suku dipengaruhi oleh mata pencaharian penduduk dan keadaan geografis di daerah tersebut. Setiap daerah memiliki ciri khas dan tradisi unik yang patut dilestarikan.
(SA)