Pengaruh Gangguan yang Terjadi pada Ginjal terhadap Sistem Ekskresi

Konten dari Pengguna
10 November 2021 14:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pexels.com - Gangguan yang terjadi pada ginjal akan dapat mempengaruhi sistem ekskresi manusoa.
zoom-in-whitePerbesar
Pexels.com - Gangguan yang terjadi pada ginjal akan dapat mempengaruhi sistem ekskresi manusoa.
ADVERTISEMENT
Gangguan yang terjadi pada ginjal akan dapat mempengaruhi sistem eksresi. Pada tubuh manusia, ginjal adalah salah satu organ pada sistem eksresi yang berfungsi untuk proses pembentukan urine. Proses pembentukan urine terjadi melalui serangkaian proses yang terjadi di ginjal. Urine harus dikeluarkan dari tubuh karena mengandung zat-zat yang sudah tidak dibutuhkan. Jika ternyata ada kandungan zat-zat yang tidak semestinya pada urine, maka hal itu adalah salah satu indikasi adanya gangguan pada ginjal.
ADVERTISEMENT
Karena termasuk dalam salah satu organ yang berperan dalam sistem ekskresi, maka adanya gangguan yang terjadi pada ginjal akan dapat mempengaruhi sistem eksresi dalam tubuh manusia. Selain ginjal, sistem eksresi dalam tubuh manusia adalah hati, paru-paru, serta kulit. Masing-masing dari organ ini berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme dan racun dari dalam tubuh.

Pengaruh Gangguan yang Terjadi pada Ginjal terhadap Sistem Ekskresi

Melansir dari buku Seri IPA Biologi untuk SMP Kelas IX, Deswaty Furqonita, S.Si, 2007, ginjal berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa dari tubuh dalam bentuk urine. Proses ini terjadi untuk menjaga agar zat kimia dalam tubuh tetap stabil. Akan tetapi, proses ini dapat terganggu, terutama ketika ginjal mengalami kondisi medis tertentu.
ADVERTISEMENT
Gangguan yang terjadi pada ginjal akan dapat mempengaruhi sistem ekskresi, berikut adalah beberapa gejala kelainan atau gangguan yang biasanya dialami oleh ginjal manusia.
1. Batu ginjal
Batu ginjal adalah istilah untuk menyebut penyakit yang disebabkan adanya endapan garam kalsium, fosfat, atau asam urat urine di dalam rongga ginjal, saluran ginjal atau kandung kemih. Endapan tersebut menyulitkan keluarnya urine dan biasanya menimbulkan rasa nyeri.
Timbulnya batu bisa terjadi karena konsentrasi urine yang terlalu pekat, sehingga zat-zat di dalam urine membentuk kristal batu. Bisa juga karena infeksi, kelebihan sekresi hormon paratiroid, asidosis pada tubulus ginjal.
Gejala yang menunjukkan adanya batu ginjal biasanya dapat dirasakan dari rasa nyeri pinggang bawah menuju pinggul hingga ke alat kelamin luar. Kadang-kadang mengalami demam, merasa kedinginan, adanya darah atau nanah di dalam urine akibat batu melukai ureter dan distensi perut.
ADVERTISEMENT
2. Gagal ginjal
Gagal ginjal adalah penyakit yang disebabkan oleh kerusakan ginjal pada bagian korteks. Fungsi ginjal perlahan-lahan menurun sampai akhirnya tidak berfungsi lagi. Gagal ginjal merupakan salah satu penyakit yang serius dan bisa berdampak pada kerusakan ginjal. Gagal ginjal menyebabkan berkurangnya produksi urine, peningkatan kadar zat nitrogen, kalium, sulfat, dan fosfat dalam daerah secara cepat serta tidak normal.
Gejala gagal ginjal, antara lain adalah mata dan kaki bengkak, nyeri di pinggang, buang air kecil sakit dan sering. Urine sedikit, demam, dan urine berwarna merah karena mengandung darah. Jika kondisi sudah parah maka perlu dilakukan pencucian darah (haemodialisa) atau transplantasi (cangkok) ginjal.
Pexels.com
3. Infeksi ginjal
Infeksi ginjal atau yang dalam bahasa medis disebut dengan pielonefritis merupakan komplikasi dari infeksi saluran kemih (ISK), yang terjadi karena berpindahnya bakteri dari kandung kemih ke ginjal. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh bakteri E. coli yang terdapat pada kotoran manusia. Perpindahan bakteri dari anus ke saluran kemih dapat terjadi ketika melakukan hubungan seksual atau saat membersihkan daerah tersebut usai buang air besar. Dalam hal ini, wanita lebih berisiko untuk mengalami infeksi ginjal.
ADVERTISEMENT
Selain itu, terdapat beberapa faktor lain yang meningkatkan risiko terkena infeksi ginjal, di antaranya adalah wanita yang aktif secara seksual, sistem kekebalan tubuh yang lemah, pemakaian kateter jangka panjang, adanya sumbatan pada saluran kemih, hingga kerusakan saraf di sekitar kandung kemih.
Infeksi ginjal akan memunculkan gejala yang cukup cepat, setelah bakteri mencapai ginjal. Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini meliputi demam, rasa sakit di sekitar perut atau punggung, adanya darah atau nanah dalam urine, serta urine yang berbau busuk. (DNR)