Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Bilangan Real dalam Ilmu Matematika
6 Oktober 2021 18:33 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 10 April 2023 11:39 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bilangan real atau bilangan riil merupakan sebutan bagi bilangan asli atau kelompok bilangan yang terdiri dari angka-angka hitung dengan sifat natural. Adapun contoh dari kelompok bilangan real ialah seluruh bilangan bulat positif yang dimulai dari angka 1, 2, 3, 4, dan seterusnya.
Nah, artikel berikut ini akan membahas pengertian bilangan real lengkap dengan jenis-jenis dan contohnya yang bisa Anda simak.
Bilangan Real dan Jenis-Jenisnya
Pada dasarnya setiap angka atau bilangan yang kita temukan dalam operasi hitungan matematika merupakan bagian dari bilangan real. Sebab, bilangan real tersebut dapat digolongkan menjadi dua jenis, yakni bilangan irasional dan bilangan rasional.
Bilangan irasional adalah bilangan real yang tidak dibagi. Sedangkan bilangan rasional dapat dibagi dan terdiri dari 2 jenis, yakni bilangan pecahan dan bilangan bulat.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, bilangan bulat yang termasuk bagian dari bilangan real tersebut juga dapat dibagi kembali menjadi dua bentuk, yakni bilangan bulat negatif, dan bilangan bulat positif (asli) yang bisa dibagi kembali menjadi jenis bilangan ganjil, genap, dan prima.
Agar para pelajar bisa semakin memahami apa itu bilangan real dan turunan jenisnya, simak pengertian masing-masing bagian bilangan real sebagaimana dikutip dari laman math.unsyiah.ac.id (diakses pada 6/10/21) berikut ini:
ADVERTISEMENT
Sifat Dasar Bilangan Real
Dalam teori aljabar, sistem bilangan real dinotasikan dengan huruf R. Mengutip buku Pengantar Analisis Real susunan YN Yunita, dkk., berikut ini sifat dasar bilangan real selengkapnya:
1. Untuk semua a,b dan elemen R, berlaku sifat komutatif penjumlahan, yaitu: a+b = b+a
2. Untuk semua a,b,c elemen R, berlaku sifat asosiatif terhadap penjumlahan, yaitu (a+b)+c = a+(b+c)
3. Adanya unsur identitas terhadap penjumlahan, yaitu 0 ∈ R. Sehingga berlaku untuk semua a ∈ R, a+0 = 0+a = a
4. Untuk semua elemen a ∈ R, terdapat -a ∈ R. Sehingga berlaku:
a+(-a) = (-a)+a = , -a ∈ R disebut unsur lawan/elemen negatif/unsur invers terhadap penjumlahan.
ADVERTISEMENT
5. Untuk semua a,b ∈ R berlaku sifat komutatif terhadap perkalian, yaitu a.b = b.a
6. Untuk semua a,b,c ∈ R berlaku sifat asosiatif terhadap perkalian yaitu (a.b).c = a.(b.c)
7. Adanya unsur identitas terhadap perkalian yaitu I ∈ R, sehingga berlaku:
8. Untuk semua a ∈ R, a ≠ 0, terdapat:
9. Untuk semua a,b,c ∈ berlaku:
Penerapan dan Kaitannya dengan Bidang Lain
Bilangan real bisa digunakan dalam perhitungan logika matematika lainnya. Disebutkan dalam jurnal Constructive Analysis: Fundamental Principles of Mathematical Science karya Errett Bishop, dkk (1985), para ilmuwan mengikutsertakan perhitungan bilangan ini pada teori reverse mathematics dan matematika konstruksi.
ADVERTISEMENT
Pembahasan tentangnya dikembangkan secara kontinu. Ilmuwan seperti Leibniz, Cauchy, dan Euler menggunakan perhitungan bilangan real pada cabang ilmu kalkulus infinitesimal.
Selain matematika, bilangan real juga biasa digunakan dalam ilmu fisika. Contohnya dapat dilihat pada konstanta gravitasi, variabel posisi, massa, kecepatan, dan muatan listrik yang menggunakan bilangan real sebagai angka standarnya.
Teori-teori dasar fisika seperti elektromagnetik, mekanika kuantum, mekanika klasik, dan relativitas umum juga menggunakan bilangan real sebagai struktur matematikanya. Masing-masing teori tersebut memiliki tata cara penggunaan yang berbeda.
(HAI)