Pengertian dan Contoh Oksidator Kuat dan Lemah

Konten dari Pengguna
17 November 2021 8:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Oksidator. Sumber: unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Oksidator. Sumber: unsplash.com
ADVERTISEMENT
Pengertian oksidator adalah zat yang mengalami reduksi, sedangkan reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi. Adapun bilangan oksidasi merupakan jumlah muatan yang ada pada atom. Zat oksidator bisa direduksi dengan memperoleh elektron. Hal inilah yang kemudian membuatnya disebut sebagai penerima atau akseptor elektron dalam reaksi redoks.
ADVERTISEMENT
Saat elektron didapat dari luar, akan ada lebih banyak muatan negatif yang tidak dapat sepenuhnya dinetralkan oleh nucleus. Jadi, atom akan mendapat muatan negatif. Akan tetapi, jika reduksi ini terjadi pada atom bermuatan positif, maka ia akan memperoleh muatan positif lebih rendah atau muatan netral.
Reaksi oksidasi yang sangat luas (bahan peledak, korosi, dan sintesis kimia) membuatnya dapat memperoleh banyak makna. Dalam satu definisi, oksidan menerima elektron dari reagen. Oksidan klasik adalah ion Ferrocenium Tetrafluoborate [Fe (C5H5) 2] + yang bisa menerima elektron dan berubah menjadi ferrocene Fe (C5H5) 2.

Contoh Oksidator Kuat dan Lemah

Oksidator. Sumber: unsplash.com
Ada banyak sekali contoh dari oksidator yang bisa kita temukan di sekeliling. Beberapa di antaranya adalah [MnO4] – (permanganat), [CrO4]2 – (kromat), OsO4 (osmium tetroksida), serta [CIO4] – (peklorat). Ketiganya merupakan spesies dari oksida. Pada beberapa kasus, oksida tersebut juga bisa bertindak sebagai akseptor elektron, sebagaimana yang digambarkan dalam konversi [MnO4]- menjadi [MnO4]2- manganat.
ADVERTISEMENT
Beberapa contoh oksidator yang umum dikutip dari buku Redoks & Elektrokimia karya Wati Sukmawati (2020) adalah sebagai berikut.
(Anne)